Pilgub Kalbar
Dukung Karolin di Pilgub Kalbar, Songkok Tepis Isu Pesanan
Rahmatul Fitrah menuturkan anggota yang terkumpul dalam wadah Songkok ini adalah pemuda yang sadar akan politik.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah pemuda yang menamai dirinya Songkok atau anonim dari Solidaritas Pendukung Karolin untuk Kalbar mendeklerasikan diri di cafe Soedoet, Jalan Diponegoro Kota Pontianak, Jumat (23/02/2018).
Satu di antara inisiator Songkok, Rahmatul Fitrah menuturkan anggota yang terkumpul dalam wadah Songkok ini adalah pemuda yang sadar akan politik.
Pemuda, lanjutnya mengambil peran sebagaimana yang diketahui bahwa pemuda sama-sama ikut memutuskan dan ambil bagian pada pesta demokrasi kali ini.
"Hasil beberapa kali bertemu pemuda ini akhirnya dapat menemukan calon yang mempresentasikan semangat pemuda yaitu ibu Karolin," ujarnya.
Baca: Karolin Blusukan ke Pasar Jati Ngabang, Warga: Senang Bisa Salaman dengan Pemimpin
Walaupun begitu, menurutnya ada point yang ingin disampaikan Songkok.
Point itu adalah bahwa pemuda ini jangan diam dan apatis pada pesta demokrasi.
"Bagaimana agar kita ambil bagian sama-sama sadar akan politik karena pemuda bagian yang menentukan masa depan kehidupan berbangsa di negeri ini, makanya satu diantara caranya aktif serta terlibat ajang demokrasi kali ini," tuturnya.
Songkok, menurutnya, sadar betul akan hal tersebut jadi bukan hanya ambil bagian dalam politik, namun sudah pada tahap menentukan siapa yang paling pantas menurut kami sebagai pemimpin Kalbar kedepan.
"Kita dari berbagai latar belakang pemuda, ada mahasiswa aktif, ada yang pemuda tapi sudah mempunyai profesi, jadi berbagai latar belakang pemuda untuk berkumpul menyatukan visi," beberny.
Ia pun mengatakan, telah banyak analisis yang dilakukan, dari sedemikian calon di Kalbar, Karolin, kata dia, sebagai reprentasi pemuda, energik, visioner, dan paling bisa melanjutkan pondasi pembangunan pemerintah sebelumnya.
"Kita akan melakukan pendidikan politik bagi pemuda, agar jangan apatis pada demokrasi," ujarnya.
Fitrah pun menepis jika nantinya ada kabar bahwa Songkok yang di didirikannya bersama 12 pemuda lainnya adalah pesanan.
"Saya kira fokus saja kepada awal mula berdiri, atas dasar sendiri tanpa paksaan siapapun, ini atas ini inisiatif sendiri yang sadar politik, jadi kita menepis pesanan," tukasnya.