MABT Sambas Ajak Seluruh Pihak Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Pertemuan serupa sangat diharapkan Chi Sin, agar dapat menyampaikan informasi yang benar ke masyarakat Tionghoa yang ada.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Humas Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kabupaten Sambas, Chi Sin menyambut baik adanya pertemuan sejumlah pihak terkait dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pengawasan aliran kepercayaan dan aliran keagamaan tahun 2018 yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Sambas di aula Kejari Sambas, Selasa (20/2/2018).
"Sangat bagus, kalau bisa sering-sering diadakan. Supaya kami tahu permasalahan yang disoroti bagaimana, jangan hanya kami ketahui dari berita yang beredar di media sosial atau bahkan itu hoaks ternyata, atau melalui media massa," ungkapnya, Selasa (20/2/2018).
Baca: MUI Sambas Ajak Sikapi Isu Yang Berkembang Secara Bijak
Pertemuan serupa sangat diharapkan Chi Sin, agar dapat menyampaikan informasi yang benar ke masyarakat Tionghoa yang ada di Kabupaten Sambas.
"Supaya jelas cerita permasalahan yang dihadapi. Sehingga bisa berperan memberikan solusi terbaik bagi pemecahan masalah. Kalau saya lihat kondisi saat ini, kita di Sambas selama ini aman dan kondusif," jelasnya.
Ia mengajak seluruh pihak berkomitmen menjaga kondusifitas Kabupaten Sambas yang selama ini terjaga dengan baik.
"Kita harus berkomitmen. Saya kan sering nongkrong dimana-mana. Dengan siapa saja saya sering cerita permasalahan yang sedang menonjol saat ini. Jadi saya mengetahui, kondisi Sambas saat ini aman, dan saya meyakini itu," terangnya.
Banyaknya beredar kabar ada penyerangan terhadap tokoh agama dan tempat ibadah di daerah lain, terlebih saat ini jelang Pilgub Kalbar. Chi Sin mengajak seluruh pihak menahan diri, dan lebih mengutamakan menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Kita di Kalbar ini khususnya di Kabupaten Sambas ini bersaudara. Janganlah sampai ada masalah yang tidak kita inginkan. Kita harus bersatu padu untuk membangun Indonesia, dan NKRI harga mati," sambungnya.
Hadir dalam rakor tersebut, di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sambas, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Sambas, Dewan Adat Dayak (DAD) Sambas, Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Sambas, FKUB Sambas, Kemenag Sambas, Polres Sambas, tokoh masyarakat, tokoh agama serta instansi terkait lainnya.