BPBD Landak Minta Masyarakat Tidak Buka Lahan Dengan Tebang Bakar

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Plt Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak, Ivan Zulfisan menerangkan, musim kemarau ini pihanya berusaha mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Maka dari itu, program-program untuk antisipasi Karhutla pun telah dilakukan. Seperti melakukan himbauan kepada masyarakat, untuk berusaha agar tidak melakukan pembukaan lahan secara tebang bakar. Serta melakukan sosialisasi.

"Membuat peta daerah Karhutla. Kemudian kita juga mendorong Pemerintah Desa untuk bisa berperan lebih aktif. Setiap masyarakat yang membuka lahan untuk berladang, agar melapor kepada Kades atau Kapolsek terlebih dahulu agar mudah dipantau," ujar Ivan pada Selasa (20/2/2018).

Lanjutnya lagi, selain itu diharapkan adanya peningkatan peran dari penyuluh pertanian. Disamping itu pihaknya juga berusaha untuk mengaktifkan kembali Desa tangguh bencana, terutama di daerah-daerah yang dianggap rawan Karhutla.

Maka dari itu dirinya menghibau kepada masyarakat di Kabupaten Landak khususnya, untuk tidak membuka lahan untuk berladang atau berkebun dengan cara dibakar. Karena akibat dari membakar itu tentu sangat tidak baik, dan ada sangsi hukumnya.

"Karena dampaknya itu dapat menimbulkan kabut asap, yang dapat merugikan semua orang. Kemudian dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA), yang berbahaya khususnya bagi anak-anak," ungkapnya.

Ivan juga meminta peran aktif dari instansi terkait dan perusahaan untuk terus memonitor daerah-daerah yang rawan Karhutla. "Intinya kita dari semua elemen masyarakat bersama-sama dalam menjaga, dan saling mengingatkan," harapnya.