Angka Stunting Sintang Naik 10 Persen Dalam Setahun, Tahun 2017 Angkanya Mencapai 44 Persen
Berdasarkan survey tersebut, pada tahun 2016 angka stunting di Kabupaten Sintang berada di angka 34 persen.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Sintang, Darmadi mengatakan bahwa setiap tahun dilakukan survey nasional Pemantauan Status Gizi (PSG) di Kabupaten Sintang.
Survey tersebut dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Politeknik Kesehatan Pontianak.
Berdasarkan survey tersebut, pada tahun 2016 angka stunting di Kabupaten Sintang berada di angka 34 persen.
Baca: Polres Sintang Gelar Gaktibplin, 14 Personel Terjaring
Namun kemudian survey yang sama dilakukan pada tahun 2017.
Angka peningkatan sekitar 10 persen kemudian di dapatkan setelah hasil survey PSG pada tahun 2017 menunjukkan angka stunting Sintang 44,1 persen.
"Tahun 2017 diambil ada 30 kluster, dimana satu kluster itu ada 10 sampel. Berarti 300 sampel diambil yang tersebar di Kabupaten Sintang dan hasilnya menunjukkan angka 44,1 persen," ujarnya, Rabu (24/1/2018) pagi.
Baca: Bhabinkamtibmas Desa Sekendal Gotong Royong Bersihkan Pohon, Jaringan Listrik Terancam Gangguan
Sementara itu, menurutnya ada juga Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.
Pada tahun 2016, dari hasil survey tersebut menunjukkan hasil angka stunting di Sintang 26 persen.
"Kalau PSG kita bersumber dari tenaga gizi yang ada di Puskesmas. Kalau yang tahun 2017, kita belum dapatkan persentasenya. Tapi intinya, perbedaan angka yang signifikan antara PSG dari kita dan dari pusat ini kita perhatikan," katanya.
"Kalau selisih kurang dari 5 persen masuk akal, tapi ini cukup jauh. Makanya saya tekankan kepada ahli gizi di Puskesmas. Harus sesuai dengan standar pengukuran agar benar-benar hasilnya tepat," katanya.
Sementara itu, terkait dengan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RADPG), ia menyambut positif.
Karena menurutnya masalah gizi tidak bisa ditangani sendiri oleh Dinas Kesehatan, namun juga stakeholder lainnya.