Pengamat Kebijakan Publik Minta Lulusan IPDN Jaga Etika dan Karakter
Sutarmidji mengatakan mereka ini memiliki skill yang bagus karena merupakan lulusan IPDN.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - 35 pejabat eselon yang terdiri dari sembilan pejabat eselon dilantik oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman, Kantor Wali Kota Pontianak, Selasa (23/1/2018).
Ada sejumlah Lurah dan Camat yang diganti, dari empat lurah yang dilantik, tiga lurah merupakan perempuan, begitu pula dengan Camat.
Sutarmidji mengatakan mereka ini memiliki skill yang bagus karena merupakan lulusan IPDN.
Baca: Sutarmidji Lantik Siti Komalasari Sebagai Camat Pontianak Barat, Ini Program Prioritasnya!
Lantas apa yang membedakan ASN lulusan IPDN dengan ASN biasa, berikut penjelasan dari Pengamat Kebijakan Publik yang mengajar di IPDN Kalimantan Barat, Erdi Abidin.
"Kita harus lihat ke belakang, lulusan IPDN memang dipersiapkan untuk berada di garis depan pemerintahan. Sejak menjajaki masa belajar mereka telah dikenalkan pada berbagai tantangan yang dihadapi di bidang pemerintahan, jadi wajar jika mereka dipilih untuk berada di garis depan," ujarnya.
IPDN itu adalah pendidikan S1 plus, dikatakan plus karena pendidikan mereka tidak hanya belajar pengetahuan seperti umumnya.
Mereka memang dipersiapkan menjadi pegawai negeri yang nanti ditempatkan di garis depan, sementara lulusan biasa, sarjana biasa, tidak mendapatkan pembinaan disiplin atau karakter secara khusus ketika menjalani pendidikan.
Antara ASN S1 biasa dengan ASN lulusan IPDN tentu beberapa walaupun rentang pendidikannya sama tapi karena proses pendidikannya berbeda maka outputnya juga berbeda.
Baca: Kementrian PU Tetapkan Kenaikan Harga Perumahan Subsidi, Kalbar Kenaikannya Sesuai Zona
IPDN memang disetting oleh pemerintah atau negara ditempatkan di garis depan dalam bidang pemerintahan, dan mereka dipersiapkan sejak awal masuk sampai selesai memang untuk menghadapi segala kondisi terkait sosial budaya masyarakat.
Sementara menuut Erdi pegawai biasa yang didapat dari perekrutan umum lebih pada knowledge, sementara IPDN memiliki knowledge plus skill, mereka dipersiapkan untuk menghadapi hal itu.
Karakter mereka telah terbentuk, ketika pendidikan mereka bangun pukul 5 subuh, mulai berolahraga, pukul 7.30 baru belajar, sore hari diisi dengan pembinaan yang berkaitan dengan tanggungjawab mereka di masyarakat nanti.
Inilah yang mereka bawa ketika menjajaki lingkungan kerja.