Batu Bertulis di Nanga Mahap, Situs Sejarah Yang Misterius

Saking misteriusnya, hingga saat ini tidak ada satu orang pun, bahkan ahli sejarah sekalipun yang dapat menerjemahkan pesan yang tertulis

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIVALDI ADE MUSLIADI
Lokasi tempat batu bertulis di Dusun Pait Desa Sebabas Kecamatan Nanga Mahap 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Dibalik keindahan alam dan kekayaan adat dan budayanya, rupanya Kabupaten Sekadau menyimpan sebuah misteri yang sampai saat ini belum dapat dipecahkan.

Misteri tersebut adalah sebuah situs peninggalan sejarah pada abad 7 masehi silam, yang merupakan sebuah batu besar berukuran lebar 5.10 meter, dan tinggi 3.90 meter.

Dan uniknya, pada bagian depan batu berukuran besar tersebut terdapat tulisan seperti ukiran.

Albinus Akin (47) sang juru pelihara Batu Bertulis dibelakangnya
Albinus Akin (47) sang juru pelihara Batu Bertulis dibelakangnya (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIVALDI ADE MUSLIADI)

Bayangkan saja, pada era tersebut belum ditemukan alat untuk mengukir batu.

Baca: Meski Tak Mudah, Pertamina Jangkau Daerah 3T

Bahkan yang membuat dahi anda berkerut, di sekitarnya tidak terdapat batu lainnya, baik dari timur, barat, selatan, dan utara tidak ditemukan batu berukuran sama.

Karena terdapat ukiran dan tulisan, maka batu tersebut dinamakan batu bertulis.

Hingga kini, batu bertulis yang terletak di Dusun Pait Desa Sebabas Kecamatan Nanga Mahap menjadi objek wisata, dan situs peninggalan sejarah.

Baca: Keren, Program Dodol Rumput Laut Mahasiswa Untan Ini Jadi Satu Dari 5 Terbaik di Ajang Nasional

Untuk menempuh perjalanan menuju ke lokasi batu bertulis, hanya bisa dilalui menggunakan kendaraan roda dua.

Dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan dari pusat Kecamatan Nanga Mahap.

Saking misteriusnya, hingga saat ini tidak ada satu orang pun, bahkan ahli sejarah sekalipun yang dapat menerjemahkan pesan yang tertulis di batu tersebut.

Dan konon katanya, barang siapa yang bisa menerjemahkan isi pesan di batu bertulis tersebut, maka akan mengalami nasib yang tidak baik.

Informasi yang berhasil dihimpun, ternyata sudah pernah beberapa kali para ahli sanskerta dari dalam dan luar negeri yang mencoba menerjemahkan dan mencari tahu asal mula objek tersebut, tapi belum ada kata sepakat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved