Gelar Operasi Gabungan, Imigrasi Minta NGO Proaktif Laporkan WNA
Disana tim gabungan hanya menemukan seorang pengurus GZ. Ia menyatakan, selama ini pihaknya selalu melaporkan WNA ke Imigrasi.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Dalam rangka pengawasan dan mengetahui keberadaan Warga Negara Asing (WNA) di Kabupaten Kapuas Hulu, Imigrasi Kelas III Putussibau mengelar razia atau operasi gabungan ketempat NGO, LSM, Hotel, dan lokasi biasanya tempat WNA berada, Jumat (8/12/2017).
Razia gabungan berlangsung dari pukul 08.00 WIB, lokasi pertama yaitu di sekretariat GIZ, Jl Antasari Putussibau tepat berdekatan langsung dengan Kantor Bupati Kapuas Hulu.
Disana tim gabungan hanya menemukan seorang pengurus GIZ. Ia menyatakan, selama ini pihaknya selalu melaporkan WNA ke Imigrasi.
(Baca: Imigrasi Putussibau Gelar Razia Gabungan WNA, Tonton Video )
Setelah itu tim gabungan melanjutkan ketempat Lanting Borneo, Jl Lintas Utara, dan disana hanya menemukan seorang pengurus Lantin Borneo.
Saat disana keberadaan WNA yang pernah dibawa oleh pihaknya, pengurus tersebut menyatakan kalau pihaknya hanya mengantarkan WNA yang melakukan penelitian karena rata-rata mereka adalah mahasiswa.
Dalam hal ini Kepala Subseksi Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian dan Pengawasan dan Pendidikan Keimigrasian, Angga Adwiyantara meminta supaya pihak Lanting Borneo agar bisa bekerjasama dengan imigrasi terkait keberadaan WNA di Kapuas Hulu.
(Baca: PT WHW AR Lebihi Target Ekspor Alumina ke Sejumlah Negara )
Kemudian tim operasi gabungan mendatangi sektretariat Kompakh, juga hanya menemukan dua orang pengurus. Disana tenyata cukup banyak WNA yang telah melakukan wisata di Kapuas Hulu.
"Cuman saya tak tahu jumlah WNA yang datang wisata ke Kapuas Hulu, karena datanya tak saya pegang," ucap seorang pengurus Kompak saat ditanya petugas gabungan, terkait keberadan WNA.
Tim gabungan juga melanjutkan giatnya ke Hotel Sentosa, Aman Sentosa, dan lokasi rumah yang disewa oleh WNA ketika melakukan aktivitas di Kapuas Hulu.
Disana tak ditemukan WNA. Pihak imigrasi juga meminta kepada pihak hotel untuk melapor setiap WNA yang datang.
Yayasan Misi di Jl Lintas Timur, petugas menemukan satu keluarga WNA asal Negara Amerika Serikat, dan keberadaan orang asing tersebut merupakan dalam visi pembinaan rohani agama Kristen (Protestan).
Mereka juga diperintahkan supaya Paspor pindah ke Putussibau karena, sudah tinggal di Kapuas Hulu.