Pemkab Sambas Deklarasikan Percepatan Menuju Kabupaten Layak Anak

Atbah juga mengingatkan, untuk menghindari pergaulan menyimpang kepada anak maka perlu diberikan kegiatan-kegiatan yang positif.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ TITO RAMADHANI
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas mendeklarasikan Percepatan Menuju Kabupaten Sambas Layak Anak dan Pencanangan Kampung Keluarga Berencana tingkat Kecamatan, di Aula Kantor Bupati Sambas, Rabu (6/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas mendeklarasikan Percepatan Menuju Kabupaten Sambas Layak Anak dan Pencanangan Kampung Keluarga Berencana tingkat Kecamatan, di Aula Kantor Bupati Sambas, Rabu (6/12/2017).

Deklarasi yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sambas ini dihadiri pelajar SMA, mahasiswa, Bupati Sambas, Sekda Sambas, Wahana Visi Indonesia (WVI), BKKBN Kalbar, SKPD Kabupaten Sambas, Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas, Polres Sambas, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sambas, Pengadilan Negeri Sambas, Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Sambas.

(Baca: Terkait Perpres Nomor 88 Tahun 2017, TNGP Tunggu Petunjuk Pusat )

Pembacaan deklarasi dipimpin langsung Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili dan diikuti seluruh tamu dan peserta yang hadir.

Acara dirangkai dengan penandatanganan kesepakatan bersama untuk berkomitmen agar Kabupaten Sambas Layak Anak melalui program Kampung KB.

(Baca: Bawaslu Buka Kalbar Buka Pendaftaran, Yuk Buruan Ikut! Ini Jadwal dan Syaratnya )

Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili, menegaskan Pemkab Sambas sangat berkomitmen menghadirkan Kabupaten Sambas menjadi daerah yang layak dan ramah anak.

"Kita hari ini berkomitmen menghadirkan Kabupaten Sambas layak anak dan ramah anak. Tentunya semua itu, harus kita mulai dari lingkungan keluarga. Karena anak bagi kita adalah anugerah, amanah, hiasan kehidupan kita, penyejuk jiwa. Namun bisa juga menjadi memusuhi kita, karena apabila kita tidak bisa mendidik, anak bisa menjadi durhaka kepada orangtua. Itu sebabnya, pesan saya jaga diri, keluarga seperti anak dan istri, dari api neraka. Untuk itu penting bagi kita untuk menjaga anak-anak kita," ungkapnya.

Atbah menjelaskan, anak-anak generasi muda saat ini sedang dihadapkan dengan "tsunami besar", yang di antaranya seperti pornoaksi, pornografi, narkoba dan obat-obatan terlarang serta pergaulan bebas, yang senantiasa akan menghantui dan mengancam kehidupan anak-anak.

"Jadi, kita sebagai orang tua tidak boleh takut, kita harus berani menghadapi musuh bersama ini. Saya mengajak semuanya, mari kita lawan dan perangi narkoba. Bahasa tsunami besar itu sangat luar biasa. Sehingga, kita hari ini berkomitmen untuk memberikan perlindungan terhadap anak," jelasnya.

Tak hanya anak yang menjadi korban dari kejahatan saja. Atbah menyebutkan, ada pula anak-anak yang berhadapan dengan hukum.

Untuk itu, ia mengharapkan kepada Polres Sambas dan Kejari Sambas, untuk lebih sering berkunjung serta bersosialisasi ke kampung-kampung, agar masyarakat dan anak mengetahui peraturan dan hukum yang berlaku.

"Saya berharap kepolisian untuk hadir di kampung-kampung, untuk melayani masyarakat, memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya anak-anak, agar-anak menjadi anak yang berbakti kepada orangtuanya. Saya juga berharap kejaksaan dapat turun ke kampung-kampung untuk memberikan pencerdasan hukum kepada masyarakat, khususnya kepada anak-anak kita. Karena kami tidak ingin anak-anak di Kabupaten Sambas menjadi penghuni Lapas," tegasnya.

Atbah juga mengingatkan, untuk menghindari pergaulan menyimpang kepada anak maka perlu diberikan kegiatan-kegiatan yang positif.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved