Kubu Raya Tujuan Terakhir Ekspedisi Kesehatan Pemberantasan DBD

Tujuan dari ekspedisi kalimantan ini sebagai roadshow menyampaikan paparan kegiatan kesehatan, terkait dengan pengendalian penyakit.

Penulis: Madrosid | Editor: Rizky Zulham
zoom-inlihat foto Kubu Raya Tujuan Terakhir Ekspedisi Kesehatan Pemberantasan DBD
Ilustrasi
Demam Berdarah

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akan menjadi agenda pemberantasan pelaksanaan ekspedisi kesehatan Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit.

Start dari Kalimantan Utara akan finish di Kabupaten Kubu Raya Kalbar, di Puskesmas Sungai Ambawang sekitar 6 Desember 2017 mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Berli Hamdani mengatakan ekspedisi kalimantan akan membawa rombongan dari kesehatan dibawah direktorat jendral pemberantasan penyakit atau P2P. Bergerak mulai Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat.

"Tujuan dari ekspedisi kalimantan ini sebagai roadshow menyampaikan paparan kegiatan kesehatan, terkait dengan pengendalian penyakit terutama yang timbul dan terjadi di regional kalimantan. Salah satunya saat ini musim hujan penyakit DBD, diare, ispa kemudian masalah penyakit tubercolosis, HIV/AIDS, Malaria kemudian juga filariasis, kista dan lainnya," kata Berli, Minggu (3/12/2017).

(Baca: Kasus Dugaan DBD Selalu Menjadi Ancaman, Kecamatan Sungai Raya Paling Berpotensi )

Ia menuturkan penyakit DBD sendiri di Kubu Raya masih menjadi penyakit yang perlu diwaspadai. Sebab, perkembangannya masih berlangsung, diakibatkan banyak faktor, utama dari prilaku masyarakat serta banyaknya tempat yang masih bisa menjadi perkembang biakan nyamuk.

"Sampai minggu ke 47, kasus DBD sepanjang tahun ada 139 kasus, daerah paling banyak di Sui Raya. Penyebab utama masih banyaknya pengembangan biakan sarang nyamuk serta kebiasaan masyarakat tidak menutup tempat air minumnya, tidak menaburkan abate," ungkapnya.

Padahal, lanjut Berli pemberian bubuk abate menjadi gerakan paling efektif pencegahan perkembang biakan nyamuk. Serta bisa didapatkan secara grstis dipuskemas ataupun di aparat desa.

"Abate sebenarnya bisa diperoleh gratis bahkan kita sudah bekerjasama dengan RT dan desa dalam pencehagan masalah nyamuk DBD," terangnya.

Ia menuturkan, diantara dari agenda utama ekspedisi kalimantan adalah melihat dan mencegah terjadi beberapa penyakit terus berkembang. Seperti DBD ini, kerap merenggut korban pada penderitanya.

"Untuk itulah, masyarakat perlu terus mendapat sosialisasi agar, dapat mengantisipasi dan memberantas perkembangan nyamuk penyebab DBD begitu juga penyakit menular lainnya," pungkas Berli Hamdani.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved