Renggut Satu Korban Jiwa, Kasus DBD di Sintang Belum KLB

Anisa menjadi korban jiwa pertama kasus DBD yang meninggal dunia sepanjang tahun 2017 di Kabupaten Sintang.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Pegawai puskesmas bersama Bhabinkamtibmas Polsek Tempunak melalukan foging pencegahan nyamuk DBD di Desa Nanga Tempunak, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang beberapa waktu lalu, setelah adanya korban jiwa. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pada akhir Oktober 2017 lalu, seorang Siswa kelas IV SD Desa Nanga Tempunak, Kecamatan Tempunak, Anisa (10) meninggal dunia karena terkena panyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Anisa menjadi korban jiwa pertama kasus DBD yang meninggal dunia sepanjang tahun 2017 di Kabupaten Sintang.

Meskipun demikian, kejadian meninggal dunia tidak serta merta membuat kasus DBD di Sintang statusnya KLB.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mengungkapkan bahwa kasus DBD baru berubah status menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) jika angka Cash Fatality Rate (CFR) sudah di angka satu persen.

"Sementara itu, CFR kita masih di 0.44 persen dengan satu kasus meninggal dunia. Langkah antisipatif sudah kita lakukan, bukan hanya di Tempunak, di kecamatan lainnya juga," kata kepada Tribun Pontianak, Selasa (14/11/2017) pagi.

(Baca: Satu Korban DBD Meninggal Dunia di Meliau, Warga Minta Bantu Sampaikan ke Pemerintah )

Meskipun belum berstatus KLB, namun pihaknya melalui puskesmas sudah menerapkan penanganan KLB. "Kita lakukan pembagian abate, penyuluhan KLB, itu sudah penanganan KLB, meskipun belum status KLB," katanya.

Namun ia cukup menyayangkan bahwa selama ini masyarakat masih menggantungkan penanganan DBD pada fogging atau pengasapan. Menurutnya fogging tidak memberikan solusi pemberantasan DBD.

"Sekarang foging kan hanya bertahan dua hari, sudah itu nyamuknya balik lagi. Namun yang penting itu pemberantasan sarang nyamuk. Ini kan penyakit yang datang dari nyamuk, kalau tidak ada sarang maka nyamuk tidak ada," ujarnya.

Memberantas sarang nyamuk menurutnya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Seperti melalui gerakan 3M, yakni menutup, menguras, dan mengubur dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved