Satu Korban DBD Meninggal Dunia di Meliau, Warga Minta Bantu Sampaikan ke Pemerintah

banyak anak-anak di Kecamatan Meliau yang terpaksa dirawat di Puskesmas dan Rumah Sakit karena terinfeksi.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Nasaruddin
zoom-inlihat foto Satu Korban DBD Meninggal Dunia di Meliau, Warga Minta Bantu Sampaikan ke Pemerintah
Ilustrasi
Demam Berdarah

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Wakil Ketua DPRD Sanggau, Fransiskus Ason menyampaikan, satu korban Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Meliau dikabarkan meninggal dunia.

Bahkan sudah banyak anak-anak di Kecamatan Meliau yang terpaksa dirawat di Puskesmas dan Rumah Sakit karena terinfeksi.

“Kemarin ada warga yang WA ke saya menginfokan ada satu anak SDN di Meliau yang meninggal dunia, ini yang membuat saya prihatin,” katanya, Rabu (1/11/2017).

(Baca: Miris! BUMN Ini Gaji Pegawainya Dua Bulan Sekali )

Ketua DPD Partai Golkar kabupaten Sanggau itu mengaku sudah banyak mendapatkan laporan dari orangtua di Meliau tentang kondisi anak-anak mereka.

“Mereka minta bantuan ke saya agar menyampaikan ke pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk segera fogging, selama ini mereka mengeluhkan fogging cuma dilakukan dua kali setahun,” tegasnya.

(Baca: Link LIVE STREAMING Napoli vs Manchester City, Pep Guardiola: The Citizens Bakal Menderita )

Atas persoalan itu, Ason mengaku sudah menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Sanggau untuk mempertanyakan terkait kasus tersebut dan minta langkah cepat ataupun melakukan fogging untuk pencegahan.

“Saya coba hubungi Kepala Dinas Kesehatan tapi belum dibalas. Yang menjadi pertanyaan saya mengapa belum ada tindakan cepat untuk memutus rantai penyebaran DBD,” tegasnya.

(Baca: Liverpool vs Maribor - Saksikan Pembalasan Tim Tamu Melalui Live Streaming di Link Ini )

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan kabupaten Sanggau, Sarimin mengatakan, DBD erat kaitannya dengan berbagai faktor.

Diantaranya lingkungan yang kondusif untuk terjadinya perindukan nyamuk Aedes, kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang pentingnya memberatas sarang nyamuk, dan meningkatnya mobilitas penduduk.

Wakil Ketua DPRD Sanggau, Fransiskus Ason SP.
Wakil Ketua DPRD Sanggau, Fransiskus Ason SP. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HENDRI CHORNELIUS)

Sarimin menegaskan, peran masyarakat juga diperlukan dalam mengendalikan kasus tersebut.

Diskes sudah membuat program Laskar Berlian (bersih lingkungan anti nyamuk) anak sekolah untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus yang perlu terus dilakukan secara berkelanjutan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved