Satu Korban DBD Meninggal Dunia di Meliau, Warga Minta Bantu Sampaikan ke Pemerintah

banyak anak-anak di Kecamatan Meliau yang terpaksa dirawat di Puskesmas dan Rumah Sakit karena terinfeksi.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Nasaruddin
zoom-inlihat foto Satu Korban DBD Meninggal Dunia di Meliau, Warga Minta Bantu Sampaikan ke Pemerintah
Ilustrasi
Demam Berdarah

“Pertama, menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain,” jelasnya.

(Baca: Link LIVE STREAMING Tottenham Hotspur vs Real Madrid - Duel di Wembley Tentukan Satu Tiket 16 besar )

Kedua, menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, ember, dan lain sebagainya.

Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

Dikatakannya, jika sudah terlanjur terjadi kasus DBD, Diskes akan mengambil langkah-langkah, diantaranya penyelidikan epidemiologi oleh petugas surveilen Puskesmas dibantu petugas Diskes untuk mengetahui penularan yg sudah terjadi.

“Kedua, melakukan abatesasi di tempat penampungan air sulit sulit dikuras. Ketiga, melakukan foging untuk membunuh nyamuk dewasa. Keempat, melakukan penyuluhan tentang psn dengan cara 3M Plus pada setiap kesempatan,” pungkasnya.

Anggota Penasehat GP Ansor Sanggau Abang Indra berharap ada tindakan cepat yang dilakukan Diskes untuk memutus mata rantai penyebaran virus DBD.

“Kalau kita melihat data kasus yang dibeberkan Diskes hingga September 2017 tentu sangat memprihatikan sekaligus mengkhawatirkan, saya rasa sudah tidak bisa dianggap remeh lagi, harus ada penanganan cepat dan terukur supaya penyebarannya bisa di-cut,” katanya.

Apalagi, lanjut Indra ada info kalau sudah ada korban meninggal. Tentu hal ini sangat membuat kita prihatin.

Dirinya juga menyarankan relawan jumantik yang sudah dibentuk ditingkat Kecamatan diminta segera memberikan sosialisasi ke rumah-rumah penduduk.

“Diskes yang bisa meminta mereka bergerak cepat karena mereka di bawah koordinasi Diskes,” ujarnya.

Kepada petugas kesehatan di tingkat Pustu dan Puskesmas juga diminta rutin turun ke lapangan bertatap muka dengan masyarakat.

Menurut Indra hal itu sangat penting dilakukan agar diketahui apa persoalan kesehatan yang mereka rasakan.

“Jika perlu Diskes mewajibkan petugas kesehatan di tiap-tiap desa membuat laporan berkala, apa yang dialami masyarakat dan langkah apa yang sudah dilakukan beserta solusinya,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved