Waspada Cuaca Ekstrem! Kepala KSOP Imbau Pengelola Angkutan Lebih Hati-hati

Junaidi mengimbau para nakhoda dan operator pengguna jasa lebih berhati-hati dengan kondisi cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa berubah-ubah.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak Junaidi saat diwawancarai Tribun Pontianak di ruang kerjanya, Senin (30/10/2017) siang 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak Junaidi mengakui akhir-akhir ini cuaca ekstrem mulai terjadi di wilayah perairan Indonesia.

“Cuaca mulai agak ekstrem di tempat-tempat tertentu (perairan_red). Terutama udara karena kecepatan angin, kan sering terjadi turbelensi dan sebagainya. Tapi untuk wilayah Kalbar, sementara ini kondisi perariran cukup aman,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak di ruang kerjanya, Minggu (30/10/2017) siang.

Khusus di perairan Karimun Jawa, diakui ketinggian ombak memang terbilang besar.

(Baca: 76 Dari 119 Penumpang Kapal KM Dharma Kencana Dipulangkan ke Pontianak Via Bus )

Hal ini dikarenakan perairan Karimun Jawa termasuk dalam open sea atau laut terbuka.

“Namun, kami selalu berkomunikasi dan update terus kondisi prakiraan cuaca maritim dari BMKG untuk keamanan dan keselamatan pelayaran,” terangnya.

Junaidi mengimbau para nakhoda dan operator pengguna jasa lebih berhati-hati dengan kondisi cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa berubah-ubah.  

(Baca: Bupati Kubu Raya Minta Pemuda Tingkatkan Prestasi )

“Tentunya, kami terus mengimbau melalui surat-surat atau pemberitahuan. Laporan dari BMKG itu kan nge-link dengan kita semua,” imbaunya.

Kendati diakui, nakhoda punya hak otoritas berlayar atau tidak. Ia meminta nakhoda menekankan keselamatan dan keamanan pelayaran.

“Sebetulnya biarpun sudah diberi Port Clearance dari KSOP, kalau nakhoda merasa tidak aman atau sebagainya ya punya hak authority atau otoritas untuk tidak berangkat. Semisal, cuaca buruk atau jarak pandang terbatas. Itu tanggungjawab nahkoda,” pungkasnya. (Pra)...

--

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved