Ini Fenomena Pontianak, Bikin Takjub hingga Sedot Perhatian Dunia
Fenomena Hari Tanpa Bayangan dan Telur Berdiri yang Hanya Ada di Pontianak.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pontianak cukup beruntung menjadi satu dari sekian daerah yang dilalui garis khatulistiwa.
Sebuah garis yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
Di tempat yang dilalui garis khatulistiwa, ketika titik kulminasi tiba, kita tidak akan melihat bayangan.
(Baca: Meski Bukan Satu-satunya Daerah Dilintasi Garis Khatulistiwa, Hal Ini Membuat Pontianak Istimewa )
Titik kulminasi hanya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.
Fenomena langka ini dikenal dengan hari tanpa bayangan.

Di mana matahari berada tepat di atas kepala, sehingga semua bayangan di permukaan bumi menghilang selama beberapa saat.
(Baca: Pengunjung Sering Keliru Tugu Khatulistiwa Asli, Ternyata Ini Wujud Aslinya )
Setiap tahun pemerintah kota Pontianak menyelenggarakan Festival Pesona Kulminasi di bulan September.
Sebuah festival yang diadakan untuk menambah pengalaman pengunjung ketika mengeksplorasi hari tanpa bayangan saat matahari dalam posisi tegak lurus di pusat equator.

Selain kehilangan bayangan, kulminasi matahari menyebabkan gravitasi di sekitar garis khatulistiwa sangat kuat sehingga pada saat itu telur bisa berdiri tegak.
(Baca: Ramalan Zodiak Anda! Karier Aquarius: Tindakan Ini akan Selamatkan Nasibmu )
Telur berdiri ini menjadi sebuah fenomena langka lainnya yang ditunggu banyak orang dan menjadi satu dari perlombaan yang selalu ada ketika Festival Pesona Kulminasi diadakan.
(Baca: Tiga Tipe Jam Sekolah di Korea, Yakin Masih Mau Ngeluh Sekolah di Indonesia? )