Membanggakan! Ciptakan Sistem Peringatan Kecepatan, Siswi Pontianak Ini Boyong Prestasi Nasional
Juara tiga diberikan atas hasil ciptaan yang dibuat yakni sebuah alat Sistem peringatan kecepatan (Sispertan).
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pelajar SMA Kristen Immanuel, Vanessa Kristin Suhanny meraih juara tiga dalam ajang menemukan pelajar pelopor keselamatan jalan tingkat nasional.
Juara tiga diberikan atas hasil ciptaan yang dibuat yakni sebuah alat Sistem peringatan kecepatan (Sispertan).
Putri bungsu dari dua bersaudara ini menuturkan, Sispertan berfungsi sebagai alat pendeteksi kecepatan kendaraan jika telah melampaui batas maksimum.
(Baca: Lidia Janggal Penyebab Kematian Abang Kandungnya di Malaysia, Ini Alasannya! )
"Jika kecapatan kendaraan lebih Sispertan akan secara otomatis bekerja," katanya, Selasa (24/10/2017).
Sispertan memiliki tiga jenis peringatan, yakni melalui lampu peringatan, bunyi Audio, dan pesan peringatan.
Terciptanya ide pembuatan alat ini, ceritanya, dikarenakan angka kecelakaan yang begitu tinggi di setiap tahun.
(Baca: Ini Kondisi di Dalam Pesawat Nam Air Yang Akan Layani Rute Kalbar )
Bahkan, dikatakan dia, menurut data yang diperoleh dari kepolisian ditahun 2016 jika dirata-ratakan terdapat 70 jiwa yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
"Semoga dapat secara efektif membantu pemerintah dalam meminimalisir angka kecelakaan," harapnya.
Vanessa menjelaskan, alat deteksi tersebut berbentuk mesin berukuran seperti smartphone dan dipasang di kendaraan, tanpa menganggu visual serta pandangan pengendara.
Kabel atau bagian dari alat ini akan digabungkan ke spedometer. Kurang lebih membutuhkan waktu dua Minggu untuk proses perakitan.
Biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu alat Sispertan ini kurang lebih Rp 1,5 juta.
"Jadi peringatan tersebut akan hilang apabila pengendara mengurangi kecepatan," jelasnya.