LDII Kalbar Intensif Implementasikan Program SDM Berbasis Alquran

semua struktur kepengurusan LDII sampai ke PAC sudah mulai melaksanakan kelas tahfidz.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Nasaruddin
IST
Ratusan anak kelompok pra remaja (SD-SMP) mengikuti kelas berbasis masjid, surau atau mushola yang diinisiasi oleh Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Kalimantan Barat di Masjid Nurul Ihsan Pontianak. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Kalimantan Barat intensif implementasikan program pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis Alquran.

Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto menerangkan semua struktur kepengurusan LDII sampai ke PAC sudah mulai melaksanakan kelas tahfidz.

Kendati belum berjalan tiga bulan, program yang dilaunching Agustus 2017 lalu oleh Walikota Pontianak Sutarmidji disambut antusias oleh peserta maupun orangtua.

(Baca: Penyebab Kebakaran 26 Ruko Pasar Sungai Durian Diselidiki Polres Sintang )

"Kami bersyukur peserta antusias. Para orangtua juga sambut positif. Sejauh ini perkembangan program sangat luar biasa. Kelas tahfidz berbasis masjid, surau atau mushola," ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Senin (23/10/2017).

(Baca: 26 Ruko Pasar Sungai Durian Terbakar, Pemkab Sintang Merugi Rp 31 Miliar )

Guna sukseskan pembentukan SDM Qur'ani, DPW LDII juga membentuk unit kerja bernama Pembina Penggerak Generus (PPG). PPG menyusun kurikulum hingga tahapan evaluasi.

"Secara berkala pengurus PPG akan melakukan kunjungan di masing-masing Kelompok Belajar Mengaji (KBM) baik masjid, surau atau Mushola," imbuhnya.

(Baca: Banyak Belum Tahu, Inilah Asal Usul Kota Pontianak, Ceritanya Agak Seram! )

Susanto menjelaskan latar belakang program ini adalah bentuk kekhawatiran LDII terhadap generasi muda khususnya dalam menghadapi era kompetisi global ke depan.

"Bahkan sudah kita rasakan saat ini. Program ini bertujuan agar bangsa ini bisa survive. Tidak hanya mengandalkan ilmu pengetahuan saja, mesti ditopang pondasi kokoh yakni pembentukan karakter," terangnya.

(Baca: HUT Kota Pontianak - Kata Pengamat, Sektor Ini Mendesak Ditingkatkan )

Susanto menegaskan pentingnya mengapa sejak dini generasi harus diarahkan menjadi Hafidz dan Hafidzah Alquran. Sebabnya, seorang Hafidz dan Hafidzah terbukti secara intelektual dan spiritual.

"Selain itu dengan belajar menghafal maka bisa meminimalisir dampak negatif dari pengaruh gadget," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved