HUT Kota Pontianak
Harjad Kote Pontianak ke-246 dan Semarak Pontianak Berjepin
Ribuan massa yang terdiri dari para Aparatur Sipil Negara Pemkot Pontianak, para undangan, dan masyarakat umum, membaur menjadi satu.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Senin 23 Oktober 2017 pagi, mentari cukup cerah menyapa dan menyinari Kota Pontianak.
Kesibukan dan keriuhan tampak di depan Kantor Walikota Pontianak.
Apalagi kalau bukan terkait dengan apel peringatan Hari jadi (harjad) Kote (sebutan Kota dalam bahase melayu) Pontianak ke-246.
Ribuan massa yang terdiri dari para Aparatur Sipil Negara Pemkot Pontianak, para undangan, dan masyarakat umum, membaur menjadi satu mengikuti apel peringatan harjad. Tepat pada pukul 07.22 WIB, apel dimulai dan dipimpin langsung oleh Walikota Pontianak Sutarmidji.
Setiap dalam apel peringatan harjad Kote, selalu dibacakan sejarah terbentuknya Kote Pontianak, agar para peserta apel selalu ingat dan mengetahui sejarah serta menghargai nilai budaye (budaya) Kote.
(Baca: Buruan! Ada Kebab Gratis di Momen Harjad Kota Pontianak, di Sini Tempatnya )
Sebagaimana dikutip dari laman humas Pemkot, Bang Midji, panggilan Sutarmidji, mengatakan melalui momentum Harjad Kota Pontianak yang lahir tahun 1771 ini, agar masyarakat Pontianak yang multi etnis supaya selalu menjaga toleransi dalam keberagaman.
Menurutnya, semua pihak tidak perlu mempermasalahkan perbedaan antar pemeluk agama, antar etnis dan lainnya.
"Yang beragama, ya jalankan agamanya masing-masing dengan baik. Yang punya budaya etnisnya itu, ya kembangkan budayanya dengan baik untuk dinikmati bersama," tuturnya.
Tetapi yang lebih membuat semarak apel harjad kali ini tak lain adalah Pontianak Berjepin (silakan pembaca searching di youtube). Hampir tiga ribuan orang menari jepin secara serentak.
Bertajuk 'Pontianak Berjepin', massa yang memadati ruas Jalan Rahadi Usman depan Kantor Wali Kota Pontianak berlenggak-lenggok mengikuti iringan lagu berjudul 'Kote Pontianak'.
Tari Jepin adalah salah satu kesenian tradisional Kalimantan Barat (Kalbar) yang diadaptasi dari kesenian melayu, agama Islam dan budaya lokal. Tarian ini merupakan salah satu media penyebaran agama Islam di Kalbar.
Tarian jepin merupakan kesenian tari gerak dan lagu yang memiliki arti di setiap gerakannya.
Diakui Sutarmidji, dirinya tidak tahu persis jumlah peserta yang ikut menari jepin. Ia memperkirakan jumlahnya melebihi dari 2 ribuan bahkan hampir mencapai 3 ribuan. Bahkan, kata dia, seandainya luas lapangan memadai, jumlah itu bisa membludak.
"Ke depan, saya inginnya jepin massal ini sepanjang Jalan Ahmad Yani dengan menutup satu jalur. Dari mulai Bundaran Untan hingga perempatan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pontianak. Saya yakin itu bisa melibatkan puluhan ribu masyarakat Pontianak, dengan demikian kreasi jepin semakin baik," ujarnya