Atasi Penularan Rabies, Pemkab Berikan Vaksin HPR Hampir ke Seluruh Kecamatan

Pemkab Sekadau terus berupaya mengantisipasi penyebaran rabies di Bumi Lawang Kuari.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIVALDI ADE MUSLIADI
Tim vaksinasi dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sekadau, saat melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan warga, guna mengantisipasi rabies, Senin (16/10/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Pemkab Sekadau terus berupaya mengantisipasi penyebaran rabies di Bumi Lawang Kuari.

Hingga saat ini hampir seluruh wilayah di Kabupaten Sekadau sudah dilakukan vaksin HPR oleh tim Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sekadau.

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sekadau, Mardiani mengatakan, ketersediaan vaksin hewan penular rabies (HPR) berasal dari pengadaan Kabupaten dan juga bantuan dari Provinsi Kalbar.

(Baca: Pemkab Sekadau Siapkan 6000 Vaksin Hewan Penular Rabies )

“Kan vaksin 6000 pengadaan kabupaten, 7000 bantuan provinsi. 6648 vaksin HPR sudah digunakan, sisa vaksin 6352,” jelasnya, Senin (16/10/2017).

Ia mengatakan, saat ini hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sekadau sudah dilakukan vaksin HPR.

Vaksinasi HPR dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran rabies.

(Baca: Wabub Aloysius Minta Kesadaran Masyarakat atasi Rabies )

“Hampir semua kecamatan sudah divaksinasi HPR, tinggal Kecamatan Belitang,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sunsong, Aban S mengatakan, dengan kejadian meninggalnya bocah desa tersebut akibat gigitan anjing, masyarakat menjadi sadar jika rabies sangat berbahaya.

Dikatakannya, kendati dari awal tindakan sudah dilakukan mulai dari vaksinasi hingga sosialisasi kepada masyarakat.

“Bahkan sudah tiga kali vaksinasi dilakukan di Sunsong,” ungkapnya.

Aban mengatakan, pemerintah desa juga telah mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai rabies, ciri-ciri anjing rabies hingga penanganan bila digigit anjing.

Hanya saja, kata dia, masih ada warga yang tidak mau hewan peliharaannya divaksinasi.

“Karena memang pengetahuan masyarakat tentang rabies belum tahu persis. Masih ada rasa sayang dengan ternaknya, karena takut ternaknya stres dan lain sebagainya sehingga tidak mau divaksin,” jelasnya.

“Tapi sudah divaksin ulang. Secara presentase sudah 90 persen hewan peliharaan masyarakat sudah divaksin HPR,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved