Anggota DPRD Pontianak Ini Mengaku Kesal Tinjau Jembatan Bansir, Ini Penyebabnya!

Ia berharap pemerintah provinsi segera mengambil langkah koordinasi dengan siapapun yang mengerjakan pekerjaan ini untuk diberi deadline waktu.

Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Anggota Komisi D DPRD Kota Pontianak, Yandi saat meninjau proyek provinsi pembangunan Jembatan Bansir, Kamis (12/10/2017) saat pukul 11.00 WIB. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dibangunannya Jembatan Bansir dan adanya penutupan jalan serta pengalihan arus lalulintas mendapat perhatian dari pihak DPRD Kota Pontianak.

Anggota Komisi D DPRD Kota Pontianak, Yandi menuturkan dengan ditutupnya Jalan Imam Bonjol otomatis kendaraan akan melewati jalur lainnya, ia khawatir beban jalan yang dilalui oleh kontainer, trailer serta truk roda enam tidak mampu menahan beban sehingga menyebabkan jalan tersebut rusak.

"Dengan adanya penutupan Jalan Imam Bonjol sehingga mobil besar melewati jalan kota dan Ahmad Yani dan kalau seperti ini nanti jadi tampal sulam, jangan nanti ini diperbaiki disana menjadi rusak, tentu harus di atur sesegera mungkin," jelasnya, Kamis (12/10/2017).

(Baca: Pembangunan Jembatan Bansir Molor, Ratusan Kontainer Sesaki Pelabuhan )

Yandi katakan Dinas Perhubungan Kota Pontianak akan lebih paham bagaimana cara mempolakan dan mengatur lalulintasnya sehingga dapar mengurangi resiko kerusakan jalan dan jembatan lain yang dilewati oleh mobil-mobil besar tersebut.

"Mempolakannya seperti apa. Saya kira Dinas Perhubungan paling paham cara mempolakannya dengan baik. Kita serahkan bagaimana komunikasi Pemkot dengan provinsi dalam hal ini supaya akses ini menjadi bagus," ucap Yandi.

Ia tegaskan jangan sampai dalam melakukan pekerjaan disini baik dan disananya rusak.

(Baca: Kesal Pembangunan Jembatan Bansir Lamban, Ini Desakan Sutarmidji ke Dinas PU Provinsi )

Oleh karena itu Yandi minta ada komunikasi yang baik antara pemerintah kota dengan provinsi.

Tidak komitmennya pihak pelaksana dalam melakukan pekerjaan dengan jadwal yang telah disepakati, ia minta pemerintah provinsi menjadikan sebagai pertimbangan dan kajian serta evaluasi terhadap pihak pelaksana kedepannya.

Yandi katakan tidak tahu apa yang ada dibenak pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas PU nya sehingga pembangunan yang ada jadi molor dan yandi juga kesal saat meninjau pembangunan dilapangan tidak ada aktivitas pengerjaan dari jembatan tersebut.

(Baca: Tinjau Jembatan Bansir, Anggota DPRD Kota Pontianak Meradang Karena Tak Ada Aktivitas )

Ia akui walaupun itu kewenangan provinsi tapi sangat berdampak terhadap warga Kota Pontianak makanya ia langsung meninjau pembuangan namun disayangkan tidak ada aktivitas hanya ada tiga alat berat yang terparkir.

"Ini buruk tidak dikerjakan dan menimbulkan dampak pasti buruk. Sangat buruk, lah kita datang orang tidak ada mengerjakannya. Apa memang mereka libur atau ada hal-hal lain.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved