Pembangunan PLBN Ditunda?, Suriansyah: Perlu Lobi-lobi Intensif

Ini menyangkut keadilan untuk daerah, khususnya wilayah perbatasan. Tentu, semua daerah ingin perbatasannya maju dan berkembang

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK / RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah menegaskan perlu lobi-lobi intensif antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan dengan Pemerintahan Malaysia terkait kelanjutan rencana pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) atau border gate di Sintang dan Bengkayang.

Hal ini menyusul kabar penundaan pembangunan PLBN Sungai Kelik Kecamatan Ketungau Hulu Sintang dan PLBN Jagoi Babang Kecamatan, Bengkayang sementara waktu.

Penundaan sementara waktu lantaran Pemerintah Malaysia masih ingin fokus memaksimalkan PLBN yang sudah ada di tiga titik perbatasan Indonesia-Malaysia. Saat ini, ketiga PLBN dinilai masih belum berfungsi penuh.

(Baca: Ikhlas Yogi Masuk Islam, Ini Permintaan Ibu Kandungnya )

Seperti diketahui, tiga titik PLBN itu yakni PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau, PLBN Badau di Kapuas Hulu dan PLBN Aruk di Kabupaten Sambas.

 “Perlu lobi dari Kemenlu dan Menhan. Kalau masalah itu ya wewenang Pemerintah Pusat,” ungkapnya, Kamis (5/10/2017).

(Baca: Subhanallah! Baru Sehari Jadi Mualaf, Yogi Lacar Lafazkan Ayat Alquran )

Dijelaskan Suriansyah,  komunikasi intens itu sangat membantu langkah selanjutnya. Pembangunan PLBN harus berdasarkan persetujuan dan kesepakatan kedua belah negara. Dalam hal ini Pemerintah Indonesia dan Malaysia. “Kalau kedua negara setuju, baru bisa dibangun,” terangnya.

Ia mengatakan “bola” pembangunan PLBN Sungai Kelik dan PLBN Jagoi Babang berada di Pemerintah Pusat. Ia menegaskan DPRD Provinsi Kalbar hanya bisa sebatas menyuarakan guna percepat realisasi PLBN.

“Kami hanya menggaungkan saja. Case (kasus_red) seperti ini domainnya di pusat,” jelasnya.

Suriansyah berharap Presiden Republik Indonesia (RI) mempercepat pembangunan PLBN di Kalimantan Barat sesuai Nawacita. Pembangunan PLBN dirasakan sangat penting guna pemerataan pembangunan.

“Ini menyangkut keadilan untuk daerah, khususnya wilayah perbatasan. Tentu, semua daerah ingin perbatasannya maju dan berkembang. Baik ekonomi, infrastruktur maupun bidang-bidang kehidupan lain,” timpalnya.

Jika penundaan berlangsung dalam waktu lama, tentu sangat disayangkan. Pembangunan PLBN Sungai Kelik dan Jagoi Babang sudah lama dirindukan oleh masyarakat perbatasan.

“Kalau tidak dilakukan kasian masyarakat di sana. Mereka tidak bisa sejahtera. Harapan kita, semoga bisa dibangun agar ada pemerataan pembangunan,” tukasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved