Peringati Hari Tuli Internasional, Komunitas Bahasa Isyarat dan WBDC Gelar Aksi Jalan Sehat
"Karena dalam bahasa isyarat kan kosakatanya terbatas, jadi dalam beberapa hal mereka agak kesulitan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Memperingati Hari Tuli Internasional, Komunitas Bahasa Isyarat dan West Borneo Deaf Community (WBDC) menggelar aksi jalan sehat di Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Minggu (24/9/2017) pagi.
Kegiatan tersebut sekaligus mengkampanyekan inklusi penuh dengan bahasa isyarat.
"Kegiatan ini digagas sendiri oleh teman-teman penyandang tuna rungu, teman-teman volunteer hanya sebatas membantu," ujar Volunteer Komunitas Bahasa Isyarat, Ricky Budi.
(Baca: Hasyim: Bodas Memotivasi Generasi Muda untuk Menulis )
Dijelaskan Budi, Inklusi penuh sendiri terdiri atas delapan poin, di antaranya hak saat dilahirkan, identitas tuli, aksesibilitas, setara/sama bahasa, peluang kerja yang setara, pendidikan dwi bahasa, partisipasi sama, dan belajar sepanjang hayat.
Pada dasarnya, para penyandang tuna rungu tersebut ingin mengkampanyekan kesamaan hak dengan masyarakat lainnya. "Mereka ingin menjadi bagian membangun Indonesia juga," tambah Budi.
Selain jalan sehat, juga diisi dengan pertunjukkan tari multi etnis, fashion show, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam bahasa isyarat. "Untuk seminar inklusi penuhnya kita adakan hari senin (25/9/2017) besok," kata Budi.

Budi tak menampik mengalami kesulitan selama membantu para penyandang tuna rungu mempersiapkan kegiatan, terlebih kegiatan ini merupakan kegiatan pertama mereka.
"Karena dalam bahasa isyarat kan kosakatanya terbatas, jadi dalam beberapa hal mereka agak kesulitan," pungkas Budi.
Meski demikian, kata Budi, beberapa penyandang tuna rungu yang terlibat dalam kegiatan ini juga sudah ada yang berprestasi. (mg1)