Terungkap! Banyak Dinas Berbohong Soal Stok Blangko E-KTP, Mendagri: Yang Bohong Akan Kami Ganti

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengatakan, dirinya akan bertindak tegas kepada kepala dinas yang berbohong

Editor: Nasaruddin
Net
Ilustraasi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengatakan, dirinya akan bertindak tegas kepada kepala dinas yang berbohong terkait ketersediaan blangko KTP elektronik.

Tidak dipungkirinya ada beberapa kejadian di daerah yang mengaku blangko KTP elektronik kosong karena tidak ada stok padahal sebenarnya masih ada.

(Baca: Fakta Menarik! Di Inggris, Ternyata Nama Ini Lebih Populer Dibandingkan William )

"Bagi yang bohong, kepala dinasnya akan kami ganti," kata Tjahjo di kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Di tempat yang sama Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil),‎ Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, ketersediaan blangko KTP elektronik di pusat masih tersedia cukup banyak.

Menurutnya, para kepala dinas harus memberikan informasi yang benar untuk masyarakat agar tidak tersesat dengan berita yang tidak sesuai fakta.

(Baca: CPNS Kemenkumham 2017 - Pengumuman Hasil Tes SKD CAT CPNS, Kamu Bisa Unduh Langsung )

"N‎ah, masyarakat perlu diberi edukasi yang benar. Blangko yang tersedia cukup. Bagi yang belum merekan segera merekam," tutur Zudan.

Diketahui, ‎Zudan harus turun langsung ke kecamatan-kecamatan yang ada di daerah untuk memeriksa ketersediaan blangko KTP elektronik.

"Kemarin saya sidak ke kota Cirebon, saya menyamar sebagai pemohon. Receptionist di sana mengatakan 'Pak, Bapak di sini rekam paling banter dapat surat keterangan'. Saya tanya alasannya mengapa dia ngomong begitu," ujar Zudan.

(Baca: Karolin Bakal Dipasangkan dengan Askiman? Ini Jawaban Cornelis )

‎Zudan pun sangat kaget saat mendengar jawaban si receptionist terkait proses perekaman KTP elektronik. Menurutnya, jawaban si receptionist‎ tersebut tidak masuk akal.

"Dia bilang 'Ya blangko sudah sejak setahun blangkonya habis'. Dia bilang blangko kosong karena ada kasus korupsi, padahal itu tidak ada kaitannya," tuturnya.

(Baca: Terlalu Lama Duduk Kerja Bisa Terserang Banyak Penyakit, Paling Parah Sebabkan Kematian Mendadak! )

‎Ternyata setelah dirinya mengecek secara langsung, bahwa masih ada tersisi 23 ribu blangko di lokasi yang ia sidak. Padahal menurutnya, Kemendagri terus melakukan pengadaan blangko.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved