Buat Paspor Gunakan Aplikasi, Begini Tanggapan Founder 8Bit

Pegiat Digital Pontianak yang juga Founder 8Bit, Hajon Hamdy Mahmudin mengatakan, aplikasi semacam ini

Penulis: Ishak | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Warga mengurus permohonan dokumen keimigrasian di kantor Imigrasi Kelas I Pontianak, jalan Letjend Sutoyo, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (7/9/2017). Untuk memudahkan warga melakukan permohonan paspor, Imigrasi kelas 1 Pontianak telah menyediakan layanan antrean pendaftaran permohonan paspor berbasis online melalui website http://pontianak.imigrasi.go.id/pro (pada gadget, Hp Android, Komputer, tablet dan komputer), atau bisa download aplikasi pro kanim pontianak di Playstore. Tribun Pontianak/Anesh Viduka 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pegiat Digital Pontianak yang juga Founder 8Bit, Hajon Hamdy Mahmudin mengatakan, aplikasi semacam ini sebenarnya sangat baik.

Sudah semestinya diapresiasi, sehingga apa yang diharapkan dari dimunculkannya aplikasi ini bisa didapatkan.

Hanya saja agaknya Imigrasi belum berikan sosialisasi dan edukasi yang baik kepada masyarakat.

Sehingga masyarakat banyak yang belum mengetahui dan memahami bahwa ada aplikasi-aplikasi online dalam pelayanan publik keimigrasian ini.

(Baca: Semua Harus Berperan Cegah Balap Liar )

Sehingga yang terjadi adalah masyarakat tidak menggunakan fasilitas aplikasi online ini. Pembuatannya sebenarnya sudah bagus.

Tapi, di-maintaince untuk sosialisasi kepada masyarakat, itu yang tidak optimal dan menyeluruh kepada masyarakat yang membutuhkan.

Padahal sosialisasi menjadi faktor yang sangat penting agar inovasi semacam ini bisa diketahui dan dipahami publik. 

Apalagi aplikasi online semacam ini, sebenarnya yang punya kemungkinan menggunakannya adalah mereka yang sangat sering bersinggungan dengan dunia digital online. Bukan orang-orang konvensional.

(Baca: Balap Liar Terekam CCTV, Ini Tindakan Kasat Lantas )

Sementara yang kita lihat, sosialisasinya relatif lebih banyak gunakan media konvensional. Seperti baliho, billboard, spanduk, dan sebagainya.

Semestinya, sosialisasinya juga dilakukan juga lewat media digital. Sehingga masyarakat yang seharinya sering berinteraksi dengan dunia digital online, bisa dapat informasi lebih masif.

Tapi sayangnya ini relatif jarang ditemukan. Sehingga pengguna yang familiar dengan dunia digital online sebagai masyarakat yang punya kemungkinan besar jadi pengguna utama, justru tidak tersentuh informasi.

Imigrasi harus intens sosialisasikan paltform dari aplikasi online yang diluncurkannya ini.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved