Akhirnya! Penantian 72 Tahun, Warga Desa Menyumbung Akan Nikmati Listrik
Harapan masyarakat Desa Menyumbung dan Desa Benua Krio Kecamatan Hulu Sungai akan segera terwujud bisa menikmati listrik PLN.
Penulis: Subandi | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Setelah penantian 72 tahun belum bisa menikmati listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Harapan masyarakat Desa Menyumbung dan Desa Benua Krio Kecamatan Hulu Sungai akan segera terwujud bisa menikmati listrik PLN.
Penantian ini diwujudkan pada masa kepemimpinan Bupati Ketapang, Martin Rantan didukung PLN Area Ketapang Kalimantan Barat.
Lantaran keduanya komitmen mewujudkan listrik bagi masyarakat untuk mendorong perekonomian di Ketapang pada umumnya.
Hal ini dibuktikan Bupati berupa peresmian pendirian tiang pertama listrik pedesaan oleh pada Selasa (29/8) di wilayah itu. Pendirian tiang pertama ini sebagai tanda awal pembangunan jaringan listrik sepanjang lebih kurang 19,5 kilo meter sirkuit (kms).
(Baca: DPRD : Tidak Ada Alasan Pemkot Tunggak Iuran PJU )
“Tentu Selasa 29 Agustus ini menjadi hari yang penting khususnya bagi msyarakat setempat,” kata Manager PLN Area Ketapang, Sumarsono berupa rilis melaui pesan handponenya kepada Tribun di Ketapang, Rabu (30/8/2017).
Sumarsono menambahkan menurut Manajer PLN Rayon Sandai, Arief Destariyanto ada 500 Kepala Keluarga (KK) yang akan menjadi pelanggan PLN. Warga tersebut mayoritas bekerja di perkebunan karet dan sawit.
Warga itu akan menikmati listrik yang akan beroperasi 24 jam sebagai pelanggan pra bayar. “Semoga masuknya listrik di desa itu. Maka roda perekonomian masyarakat setempat semakin maju dan berkembang,” kata Arief melalui rilis Sumarsono.
Arief mengungkapkan selama ini Kecamatan Hulu Sungai belum dialiri listrik. Kemudian baru pada 2018 ini masuk dalam program listrik desa. Total tiang yang akan didirikan sebanyak 525 disambung dari Randau Jungkal sekitar 19, 5 kms.
“Mohon kerja sama semua pihak termasauk dukungan Camat dan Bupati agar pengerjaan proyek berjalan lancar. Sehingga masyarakat bisa segera menikmati listrik,” ucapnya.
Warga Desa Menyumbung, Natalis Rinto mengungkapkan bahwa listrik yang akan masuk pastinya akan mengurangi beban masyarakat. Lantaran selama ini masyarakat membeli listrik dengan harga sangat mahal yakni 1 kWH harganya Rp 5 ribu.
“Kami terpaksa membayar listrik dengan harga mahal karena menjadi kebutuhan pokok. Tanpa listrik nyaris tak banyak aktifitas yang dapat kami lakukan. Terima kasih kepada Pemerintah dan PLN yang memperhatikan masarakat di desa kami,” katanya.
“Penantian panjang kami untuk dapat menikmati listrik akan segera berakhir. Semoga PLN dapat terus berkembang sehingga semakin banyak masyarakat desa yang dapat menikmati listrik,” lanjutnya sesuai rilis Sumarsono.