Akun FB Dewan Pontianak Dipalsukan

Akun FB Dipalsukan Satarudin Sebut Ini Modus Penipuan dan Pembunuhan Karakter

Satar menjelaskan selain soal nama akun, dalam keterangan pribadi akun palsu tertulis bahwa dia bersekolah di SMAN 1 Pontianak dan kuliah di....

Penulis: Syahroni | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/SYAHRONI
Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin menunjukan akun palsu yang mengatasnamakan dirinya. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Akun Facebook Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak, Satarudin dipalsukan. Akun palsu itu menggunakan nama "Satar Udin".

Satarudin yang merasa dirugikan atas dipalsukannya akun FB yang mencatut namanya langsung mengklarifikasi dan membuat pengumuman agar tidak ada orang lain yang dirugikan.

Satar mengatakan kalau akun resmi miliknya adalah "Bang Satarudin".,

Yang ia kesalkan mengenai akun palsu tersebut adalah menggunakan nama Satar untuk meminta sejumlah uang dan berkata kurang pantas.

Baca: Soal Putusan Fidelis, Ketua DPRD Sanggau Nilai Tak Wajar

"Yang jelas itu bukan akun saya, itu akun robot alias akun palsu yang mengatasnamakan saya. Ia bisa saja untuk membunuh karakter atau memang modus penipuan" tegas Satar, Kamis (3/8/2017).

Satar menjelaskan selain soal nama akun, dalam keterangan pribadi akun palsu tertulis bahwa dia bersekolah di SMAN 1 Pontianak dan kuliah di Universitas Widya Dharma.

Informasi itu salah karena Satar menempuh kuliah jenjang Strata 1 dan 2 di Universitas Tanjungpura Pontianak.

"Saya merasa sangat dirugikan nama baik saya secara pribadi dan selaku Ketua DPRD Kota Pontianak. Dia sudah mencatut nama saya untuk meminta uang ke teman-teman saya, bahkan teman saya yang di luar Kalbar," kesalnya.

Ia mengatakan ia pertama kali mengetahui itu, juga dari temannya yang merupakan anggota DPRD diluar Kalbar, yang menelponnya untuk mengkonfirmasi mengenai apakah benar Satar meminta uang.

"Untungnya dia (rekannya) langsung menelepon saya saat dimintai uang lewat messenger. Saya langsung bilang kalau saya tidak ada meminta apa-apa dan itu adalah penipuan," jelas Satar.

Ia bersyukur teman-temannya tidak mentransfer uang seperti apa yang diminta oleh pelaku.

Dalam waktu dekat ia akan berkoordinasi dengan pihak berwajib.

Bagaimana untuk mengungkapkan kasus ini agar tidak ada lagi orang lain yang terkena.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved