Breaking News

Jarot Janji Bahas Problem Guru Garis Depan ke Pemerintah Pusat

Awal minggu depan saya ke Jakarta. Saya akan mencari informasi terkait problem ini. Akan saya diskusikan dan sampaikan ke Pemerintah Pusat.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Bupati Sintang Jarot Winarno. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG – Polemik program Guru Garis Depan (GGD) di Kabupaten Sintang mendapat atensi serius dari Bupati Sintang Jarot Winarno. Awal minggu depan, Jarot berjanji mendiskusikan problem ini ke Pemerintah Pusat (Pempus) saat pertemuan di Jakarta.

“Awal minggu depan saya ke Jakarta. Saya akan mencari informasi terkait problem ini. Akan saya diskusikan dan sampaikan ke Pemerintah Pusat,” ungkapnya, Rabu (19/7/2017).

Jarot menambahkan selain pengunduran diri 26 orang GGD Kabupaten Sintang, dirinya juga akan mempertanyakan 40 orang GGD yang tidak lulus lantaran pertimbangan faktor umur.  

Sebelumnya, Kabupaten Sintang mendapat alokasi 337 orang GGD. Dari kuota 337 orang GGD, hanya 297 orang GGD yang akan mendapatkan Surat Ketetapan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) dan Nomor Induk Pegawai (NIP).

“40 orang dipertimbangkan karena masalah umur. Untuk 26 GGD yang mengundurkan diri, saya belum tahu motifnya. Apakah ngeri melihat medan tugasnya atau ada pilihan lain lebih baik. Saya akan meminta Pemerintah Pusat menutupi kekosongan pasca pengunduran diri puluhan GGD ini,” jelasnya.

Baca: Pasca Pengunduran Puluhan GGD di Sintang, Disdikbud Tegaskan Tidak Tinggal Diam

Orang nomor satu di Bumi Senentang ini menilai Pempus perlu evaluasi Pempus terhadap program GGD. Terjadi perbedaan konsep antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pempus terkait perekrutan tenaga GGD. Evaluasi perlu dilakukan lantaran tidak menutup kemungkinan program GGD juga jadi kendala di wilayah lain.

“Menurut saya, putera dan puteri daerah asal adalah sumber daya manusia paling tepat menjadi tenaga GGD di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) di Kabupaten Sintang,” terangnya.

Jarot mencontohkan keberhasilan program perekrutan tenaga kesehatan khususnya bidan untuk mengabdi di daerah asalnya. Program ini terbukti membantu pemenuhan tenaga bidan di Kabupaten Sintang.

“Seharusnya konsep ini dapat diterapkan pada program GGD Kementerian Pusat ini,” tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved