Kasus Prostitusi Paling Dominan Saat Giat Operasi Pekat Polsek Sintang Kota 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG – Kapolsek Sintang Kota Iptu Aris Setiawan mengungkapkan prostitusi jadi kasus paling dominan saat giat Operasi Penyakit Masyarakat (Ops Pekat) Kapuas 2017 di wilayah hukum Kepolisian Sektor (Polsek) Sintang Kota. 

"Sepanjang pelaksanaan Operasi Pekat, Polsek Sintang Kota menjaring 62 orang Wanita Tuna Susila (WTS) di daerah lokalisasi Merano," ungkapnya saat diwawancarai Tribun Pontianak di ruang kerjanya, Jumat (9/6/2017) siang. 

Berdasarkan pendataan, para WTS berasal dari daerah beragam. Tidak hanya daerah Sintang, namun juga ada yang berasal dari Pulau Jawa. 

"Dari Jawa Timur, Jawa Barat dan daerah lainnya. Sudah kami data dan lakukan pembinaan. Kami imbau untuk menghormati bulan suci Ramadan," katanya. 

Selain prostitusi, empat kasus perjudian juga berhasil diungkap diantaranya satu kasus judi kolok-kolok, satu kasus judi togel dan dua kasus judi.

"4 kasus judi melibatkan 10 tersangka. Kemudian ada juga pengungkapan dua kasus narkoba dengan dua orang tersangka," jelasnya. 

Saat ini kedua tersangka narkoba sudah diproses dan dititipkan di Polres Sintang. Ketika berkas pemeriksaan keduanya lengkap akan segera dilimpahkan proses hukumnya ke Kejaksaan. Kapolsek menambahkan untuk kasus narkoba pihaknya diback-up Satresnarkoba Polres Sintang.

"Total ada 77 kasus diungkap selama Operasi Pekat. Termasuk tindakan premanisme, razia minuman keras dan penindakan petasan," tandasnya. 

Kapolsek mengimbau masyarakat untuk selalu peduli dan berperan aktif jaga suasana keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di lingkungan masing-masing. Ketika ada tindakan melanggar hukum di wilayah hukum Polsek Sintang Kota, Kapolsek mengimbau masyarakat segera melapor. 

"Semua pihak punya peran menciptakan situasi dan kondisi Kamtibmas yang kondusif, tenteram dan damai," pungkasnya.