Divonis HIV, 20 Tahun Menderita, Dikucilkan Orang Sekitarnya, Ternyata Dokter Salah Diagnosis!

"Saya menangis sedirian setiap malam di rumah. Penderitaan ini tak bisa digantikan oleh apapun. Banyak yang hilang dari hidup saya, saya ingin dokter

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/YOUTUBE
Suthida Saengsumat 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perempuan berusia 20 tahun ini menuntut Kementerian Kesehatan Thailand karena salah diagnosis.

Suthida Saengsumat divonis mengidap HIV ketika berusia delapan tahun, hingga membuat hidupnya menderita.

Warga Provinsi Roi-et, Thailand ini mengaku usai vonis, ia dikucilkan oleh anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.

Bahkan untuk sekolah pun sulit, karena ia ditolak oleh siswa lain di sekolahnya.

"Saya menangis sedirian setiap malam di rumah. Penderitaan ini tak bisa digantikan oleh apapun. Banyak yang hilang dari hidup saya, saya ingin dokter (yang memvonisnya) itu tahu".

Baca: Ditetapkan Jadi Tersangka, Ahmad Dhani Gagal Rilis Album Terbarunya

Baca: Meski Dilarang Pemerintah, Masih Saja Ada Pedagang yang Bandel Jualan di Jalan Asahan

Baca: Bintang Sinetron Lyra Virna Terancam 12 Tahun di Penjara

Saengsumat permata kali diberitahu menderita HIV setelah gurunya membawanya untuk melakukan tes 12 tahun lalu.

Pihak sekolah memiliki kekhawatiran, ayahnya meninggal karena AIDS dan ibunya menderita alergi parah.

Usai didiagnosis HIV, tak ada tes kedua untuk memastikan hasilnya.

Ia pun mulai mengonsumsi obat antiretroviral yang diperuntukkan bagi penderita HIV setiap harinya.

Ketika ujian sekolah ia bahkan dipisahkan dari siswa lainnya.

Karena tekanan dari lingkungannya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah dan akhirnya menikah.

Saengsumat memiliki anak lima tahun lalu, meski ia mengaku menggunakan kontrasepsi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved