Tewas Diamuk Massa

Ini Kronologis Warga yang Tewas Dihakimi Massa di Mempawah

Namun masyarakat tidak mengindahkan imbauan Polisi dan memaksa melakukan penganiayaan terhadap korban tersebut.....

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/DHITA MUTIASARI
Seorang warga pendatang menjadi bulan-bulanan massa hingga tewas di daerah kecamatan Sadaniang Kabupaten Mempawah Kalbar, Minggu (26/3/2017) sore. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Tewasnya seorang warga pendatang menjadi bulan-bulanan massa di Desa Amawang kecamatan Sadaniang Kabupaten Mempawah lantaran diduga penculik terjadi Minggu (26/3/2017) sekitar pukul 15.40 wib.

Dikatakan Kapolres Mempawah, AKBP Dedi Agustono melalui Kapolsek Toho, Iptu Gatot Poewarno bahwa terjadinya penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini lantaran salah paham sekelompok masyarakat Desa Amawang Kecamatan Sadaniang dengan korban bernama Maman Budiman.

Baca: Anak Sulung Korban Sedih Saat Temukan Bapaknya Tewas Diamuk Massa

Saat itu, aparat sendiri mendapatkan informasi dari pihak Desa Amawang Kecamatan Sadaniang Kabupaten Mempawah, menginformasikan bahwa ada masyarakat yang mengamankan seseorang yakni korban ke balai desa Amawang yang diduga oleh masyarakat bahwa orang tersebut sebagai penculik anak sekitar pukul 15.40 wib.

Baca: Kembali Terjadi, Diduga Penculik, Seorang Warga Tewas Dihakimi Massa di Mempawah

"Sebagaimana isu yang berkembang saat ini tentang penculikan anak,"ujarnya.

Dijelaskannya, korban ini sebenarnya mau mengantarkan beras ke rumah kerabatnya di Desa Amawang Kecamatan Sadaniang Kabupaten Mempawah dan membeli petei untuk di bawa ke Pontianak.

Mendapat laporan, pihaknya dengan anggota lengkap dengan piket fungsi berangkat ke TKP.

Setibanya di TKP, beserta anggota yang berangkat mengamankan korban dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri.

Namun masyarakat tidak mengindahkan imbauan Polisi dan memaksa melakukan penganiayaan terhadap korban tersebut.

Kapolsek saat itu bahkan memberikan negosiasi dan imbauan, namun karena semakin beringas dan petugas yang ada di TKP tidak seimbang lantaran massa saat itu mencapai ratusan orang.

Sementara di tempat tersebut jaringan telekomunikasi sulit, tidak ada signal sehingga susah untuk meminta bantuan personel.

Namun lantaran tidak kuat bertahan, korban akhirnya meninggal pukul 17.30 wib akibat pengaaniayaan hingga akhirnya diberangkatkan ke rumah sakit di Mempawah untuk dilakukan langkah visum sebelum akhirnya diserah terimakan ke pihak keluarga.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved