Pemkot Pontianak Akan Bangun Gedung Parkir di Gajah Mada
Sejauh ini, lanjutnya, kawasan Gajahmada memang sudah mempunyai keunikan.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Zulham
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak berencana membangun kawasan Gajah Mada menjadi lebih indah. Hal itu dimulai dengan pembanguanan Taman Coffe Street dan trotoar.
Gajahmada identik dengan kawasan pemukiman yang padat, serta terdapat belasan hotel berbintang ditambah lagi keberadaan ratusan warung kopi (Warkop).
Dengan alasan itu, Pemkot Pontianak akan lebih mengembangkan kawasan ini agar lebih indah dan menjadi tempat tujuan para wisatawan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pontianak, Ismail menuturkan program pengerjaan tersebut masuk dalam Itu Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
"Salah satunya trotoar, tujuan kita adalah untuk memperindah kawasan Gajah mada agar menjadi kunjungan turis baik dari dalam maupun luar negeri," ujarnya, Minggu (18/12/2016).
Sejauh ini, lanjutnya, kawasan Gajahmada memang sudah mempunyai keunikan.
Dengan alasan tersebut pula, Pemkot Pontianak akan lebih meningkatkan potensi kawasan ini.
"Untuk dana awal pembangunan Coffe Street dengan anggaran sekitar Rp 1 miliar. Nanti di 2017 dari pusat akan mengucurkan anggaran RTBL melalui Kempupera senilai Rp 10 miliar untuk melanjutkan pembangunan trotoar humanis di sebelah kiri dan kanan," jelasnya.
Pengerjaannya, kata Ismail, akan melibatkan pihak ketiga. "Tahun depan juga Pemkot juga akan bangun gedung parkir dengan daya tampung sekitar 400 mobil dan dua ribu sepeda motor. Rencana lokasinya di belakang Hotel Neo Jalan Suprapto," tuturnya.
Pengerjaannya, menggunakan konsep multiyears dimulai dari 2017 hingga 2018.
Dengan nilai total dana sebesar Rp 46 miliar yang berasal dari APBD.
"Jadi warga yang bersantai dan berkunjung, kendaraannya akan di parkir di gedung tersebut. Pemkot Pontianak akan menjadikan Gajahmada sebagai kawasan pedestrian atau kawasan pejalan kaki," paparnya.
Program RTBL ini merupakan bagian dari Program Kota Baru yang digelontorkan oleh pemrintah pusat. Di Pulau Kalimantan hanya ada dua kota yaitu Kota Pontianak dan Tanjung Selor Kalimantan Utara dengan total anggaran sebesar Rp 4,6 triliun.