Festival Seni Budaya Melayu XI Kalbar

MABM Sambas Puas Penampilan Kontingen di FSBM Kalbar XI

Hal yang paling penting adalahperan dari Pemkab sambas untuk mendukung program-program kebudayaan

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAYMOND KARSUWADI
Wali Kota Singkawang, Awang Ishak, Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya serta Wakli Ketua MPR, Oesman Sapta membuka secara resmi FSBM XI di Kota Singkawang, Senin (17/10/2016) malam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Meskipun gagal meraih predikat sebagai juara umum pada Fetival Seni Budaya Melayu (FSBM) XI yang digelar di Singkawang, MABM Sambas meraih peringkat ketiga merupakan prestasi kontingen yang telah menampilkan kemampuan terbaik.

Ketua MABM Sambas H Subhan Nur mengaku puas atas seluruh penampilan kontingen Sambas. Apalagi saat karnaval, MABM Sambas menampilkan “PUAN” tempat sirih berbentuk kapal.  Puan satu di antara perangkat upacara adat di Kesultanan Sambas.

“Kita akui pada FSBM se Kalbar di Kota Singkawang tangkai lomba yang diikuti belum maksimal, namun saya sangat bangga pada kontingen. kedepan akan harus kita tingkatkan,” ujarnya, Minggu (23/10/2016).

Menurut Subhan, Sebagai Ketua MABM yang baru saja dilantik meraih peringkat ketiga merupakan langkah awal. Dirinya juga sudah mencatat hal penting yang harus diperbaiki, sehingga nanti akan bisa tampil maksimal FSBM selanjutnya di Sekadau.

“Kedepan persiapan akan kita matangkan lagi, target juara umum di Sekadau akan jadi penyemangat,” ujarnya

Sementara itu, Ketua Kontingen MABM Sambas Misni Safari mengatakan stand pameran yang disuguhkan selama penyelenaggaran MABM dinilainya paling banyak dikunjungi. Konsep stand yang mengambil tema bangunan istana alwatzikubillah juga mampu menarik wisatawan mancanegara yakni Wisman Brazil dan Finlandia.

 “Stand kita mendapatkan juara ketiga, tapi banyak orang menilai kita harusnya meraih peringkat satu. Namun kita tidak tau seperti apa penilaian panitia,” ujarnya

Beberapa catatan penting saat FSBM di Singkawang. Terdapat kontingen seperti tangkai pangkak gasing justru sudah berumur tua. Sehingga perlu adanya regenerasi kembali pada usia-usia yang lebih muda.

“Kita Harus mencari bibit yang baru. Saya melihat kita masih banyak kekurangan talenta baru pada kebudayaan melayu. Seperti Tangkai Berbalas pantun MABM Sambas justru tidak mengirim perwakilan karena yang bisa sudah berusia diatas 40 tahun keatas,” ujarnya

Satu diantara langkah kongkret yang akan dilakukan oleh MABM akan melakukan pembinaan dan regenerasi, dengan cara menghidupkan sanggar-sanggar di Kabupaten Sambas untuk melatih para generasi muda dalam berkesenia melayu.

“Hal yang paling penting adalahperan dari Pemkab sambas untuk mendukung program-program kebudayaan,” ujarnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved