Raja Landak Mangkat

BREAKING NEWS: Kerabat Keraton Iklas Raja Landak Dimakamkan di Mempawah

Kalau menurut kami, beliau adalah Raja yang adil dan bijaksana. Kemudian lemah lembut dan tidak bisa marah

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DHITA MUTIASARI
Jenazah Alm Gusti Suryansyah saat tiba di rumah duka di jalan Gusti Abd Hamid nomor 33 C Mempawah Hilir, Jumat (14/10/2016) malam sekitar pukul 21.30 Wib 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Kerabat Keraton Ismahayana Landak Gusti Hermansah mengatakan pihaknya mengucapkan berbelasungkawa dengan berpulangnya Raja Landak H Gusti Suryansah.

"Kalau menurut kami, beliau adalah Raja yang adil dan bijaksana. Kemudian lemah lembut dan tidak bisa marah. Kalau mengadakan rapat, selalu meminta saran kepada para Pangeran dan tokoh masyarakat yang ada disekitarnya," katanya.

Namun pihaknya dari Kerabat Keraton juga sempat menyesalkan dengan keputusan pemakaman di Mempawah. "Kami dari pihak keluarga juga sangat menyesalkan, kenapa di makamkan di Mempawah," ujarnya.

Lanjutnya lagi, karena menjabatan seorang Raja yang jelas masyarakat pasti minta dimakamkan di Ngabang. "Tapi ada lebih berat lagi, keluarga paling dekat dan beliau masih punya ibu yang masih hidup," terangnya.

Sehingga pihaknya mengikhlaskan jika Raja Landak dimakamkan di Mempawah. "Jadi mau tidak mau, kami mengikuti apa yang disarankan keluarganya untuk di makamkan di Mempawah," akunya.

Selanjutnya untuk acara Tumpang Negeri berikutnya yang ada Ziarah Akbar, Gusti Hermansyah menerangkan ada Wakil Raja yang akan bertugas "Kami di sini ada Pangeran Mangku sebagai wakil, yakni sebagai wakil beliau di Kerajaan," terangnya

Sehingga kemungkinan besar untuk acara Tumpang Negeri, Tumpang Mangku yang mungkin menanggani segala sesuatunya sebagai wakil Raja.

Sedangkan untuk ziarah ke makam Gusti Suryansah nantinya ketika acara Tumpang Negeri, kemungkinan hanya keluarga besar karena itu menyangkut keluarga dan sebagainya.

Untuk Raja selanjutnya, Gusti Hermansyah menerangkan kemungkinan besar adalah anak tertua. "Kalau menurut beliau yang pernah ngomong, Tiang Pangeran Ratu nampaknya yang akan jadi Raja," akunya.

Tapi itu pun nanti diputuskan dikerabat lagi di majelis, siapa sebenarnya sebagai Raja. "Jadi sebagai pengganti beliau itu ada dua, Fikri sebagai Pangeran Ratu dan Pangeran Laksmana Ismahayana Gusti Fakhri selaku putra ke dua," paparnya.

Siapa nanti menjadi Raja, maka di majelis nanti memutuskannya. "Tapi beliau pernah berpesan kepada saya bahwa, kemungkinan yang tertua sebagai Pangeran Ratu yang saat ini masih kuliah," tambahnya.

Sehingga jika Pangeran Ratu masih menempuh pendidikan, maka tugas sementara dilimpahkan kepada Pangeran Mangku melalui kerabat yang ada di Ngabang untuk melaksanakan tugas-tugas.

Kapan jadwal pergantian Raja, dirinya menerangkan biasanya langsung diganti. "Kalau kebiasaan Kerajaan, begitu Raja meninggal langsung dikukuhkan anaknya," paparnya.

Maka dari itu pihaknya dari Kerabat Keraton berharap, dengan meninggalnya Raja harus ada penggantinya. "Agar kegiatan di Keraton tidak putus," harapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved