Panglima Pimpin Tokoh Adat Keraton Kelilingi Kota Sanggau

Paradje itu artinya pembersih negeri yaitu membuang hal-hal yang sifatnya negatif karena yang dibaca itu ayat suci Alquran

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HENDRI CHORNELIUS
Rangkaian Festival Paradje Keliling Kota Sanggau yang dilakukan para pengawal dan masyarakat untuk membersihkan negeri, Senin (5/9/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Festival budaya Paradje VIII yang digelar di Keraton Sanggau berlangsung sangat meriah, Senin (5/9/2016).

Sejumlah raja se-Kalbar pun hadir dalam acara tahunan tersebut.

Selain itu, acara tersebut dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pemerintah Provinsi Kalbar, Yusri Zainuddin, para kerabat dari negara Brunei Darussalam, Malaysia serta camat se Kabupaten Sanggau.

Hadir pula lurah, pengurus paguyuban, para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Sanggau.

Acara dimulai dengan mengelilingi Kota Sanggau yang diikuti sejumlah pengawal, tokoh adat keraton dipimpin panglima keraton mengelilingi Kota Sanggau dengan membacakan doa.

Dalam sambutannya, Pangeran Ratu Surya Negara Gusti Arman menjelaskan bahwa Paradje adalah tradisi yang pernah dilaksanakan oleh para leluhur baik di kerajaan maupun di kampung-kampung.

“Paradje itu artinya pembersih negeri yaitu membuang hal-hal yang sifatnya negatif karena yang dibaca itu ayat suci Alquran,” katanya.

Raja menegaskan, bahwa Festival Paradje sesungguhnya merupakan acaranya MABM bukan Keraton.

“Saya tegaskan acara ini gawainya MABM, bukan keraton. Ada yang sifatnya sakral dan ada yang sifatnya prosesi saja,” katanya.

Ia menjelaskan, yang sakral sudah dilaksanakan pada Minggu malam sementara prosesinya hari ini kita laksanakan.
“Acara inipun bukan syirik, tetapi bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan sekaligus sebagai bentuk permohonan perlindungan-Nya,” ujarnya.

Raja menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah daerah yang mensuport penuh acara Paradje ini. Ia berharap, etnis Melayu terus mengembangkan adat dan budayanya.

Majelis Kerajaan Kalimantan Barat, Gusti Kamboja dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas pelaksanaan Festival Paradje yang mendapat dukungan penuh pemerintah daerah.

“Terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau yang menjadikan event ini sebagai kegiatan yang terlembaga dan terstruktur di dalam program pemerintah daerah. Bentuk kerjasama seperti inilah yang mesti kita dukung dan harus ada di setiap Kabupaten/Kota di Kalbar dalam rangka pelestarian budaya,” katanya.

Hari ini, lanjutnya,pemerintah sedang mempersiapkan regulasi tentang kebudayaan.
Di dalamnya nanti akan ada tidak hanya pelestarian budaya itu sendiri tapi lebih kepada pengelolaan kebudayaan termasuk bahasa, kesenian, nilai, adat istiadat dan tradisi dan benda cagar budaya yang merupakan unsur kebudayaan nasional.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved