Balita Kejang-kejang Usai Digigit Monyet
Ia mengatakan, tak lama kemudian anaknya kejang-kejang. Dokter kemudian memberikan obat, namun anaknya tak dirawat inap.
Penulis: Stefanus Akim | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anisa (45), warga Jl Imam Bonjol, Gg Tanjung Harapan Nomor 88 protes dengan layanan seorang dokter di RSUD dr Soedarso.
Pasalnya, pasca anaknya digigit monyet peliharaan pada Selasa (30/8/2016), anaknya tak mendapatkan perawatan memadai dari seorang dokter di RSUD dr Soedarso.
"Anak saya, Fajar Hafiz, usianya 1 tahun 10 bulan digigit monyet peliharaan. Malam itu, sekitar pukul 08.00 WIB malam saya bawa ke RSUD Soedarso," katanya.
Ia mengatakan, kejadian itu pada Rabu (31/8). Sesampainya di IGD ia diperiksa seorang dokter perempuan.
"Dokternya bilang anak saya tak apa-apa. Padahal anak saya punya riwayat kejang-kejang. Tapi dia tak diinfus dan kami disuruh pulang," kata Anisa di redaksi Tribun Pontianak, Kamis (1/9).
Ia mengatakan, tak lama kemudian anaknya kejang-kejang. Dokter kemudian memberikan obat, namun anaknya tak dirawat inap.
"Padahal ada perawat disitu yang bilang harusnya anak saya dirawat. Tapi dokter perempuan itu mengatakan tak apa-apa, kalau tak apa-apa buktinya anak saya kejang-kejang," katanya.
Ia mengatakan, setelah membayar biaya pengobatan sekitar Rp 165 ribu dia membawa anaknya ke Rumkit di Sungai Raya.
"Di Rumkit luka anak saya dibersihkan, kemudian diinfus dan dirawat inap. Bahkan meski saya belum lunas bayar BPJS kami mendapatkan layanan yang bagus," tutur Anisa.
Ia mengatakan tak terima dengan layanan di RSUD Dr Soedarso. "Saya sudah laporkan hal ini ke Ombudsman, kemudian saya lapor juga ke Tribun. Jangan sampai hal yang saya alami juga dialami orang lain. Jangan mentang-mentang kami orang miskin, pakai BPJS lantas tak dilayani dengan baik," katanya.