136 JCH Mempawah Diperiksa Kesehatannya! Waspada Meningitis Arab

Dalam pemeriksaan kesehatan ini, para JCH diperiksakan kesehatan fisiknya dan kemudian dilakukan imunisasi.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Marlen Sitinjak
zoom-inlihat foto 136 JCH Mempawah Diperiksa Kesehatannya! Waspada Meningitis Arab
Serambi Indonesia/BUDI FATRIA
Para santri berdoa saat pesawat Garuda Air Bus A300 yang membawa Jamaah Calon Haji (JCH).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sebanyak 136 Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Mempawah menjalani tes kesehatan, di Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Mempawah, Selasa (19/7/2016).

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Diskes Kabupaten Mempawah, Jajang Hidayat mengatakan, sebetulnya ada 137 JCH yang terdaftar, namun 1 dikatakan urung mengikuti rangkaian sebelum keberangkatan ke Tanah Suci karena hamil.

Dalam pemeriksaan kesehatan ini, para JCH diperiksakan kesehatan fisiknya dan kemudian dilakukan imunisasi.

"Yang terpenting imunisasi, suntik meningitis ini untuk membentuk kekebalan, mencegah penyakit meningitis yang ada di Arab," kata Jajang.

BACA: Calon Haji Jalani Tiga Pemeriksaan Kesehatan

Maka dengan sistem kekebalan tubuh yang sudah dibentuk ini, JCH tidak perlu khawatir tertular penyakit tersebut. Lantaran diakuinya, jika tertular bisa fatal hingga berujung kematian.

"Meningitis ini endemis di Arab Saudi, penularannya bisa melalui udara, sementara di sana nanti orang sangat banyak berkumpul menjadi satu," jelasnya.

Namun demikian, ia mengimbau kepada JCH nantinya senantiasa menjaga kesehatan kemudian banyak minum menyesuaikan cuaca panas di Arab.

"Bila perlu menggunakan spray, dimana air disemprotkan," jelasnya. Kemudian tidak lupa waspada menggunakan masker. Masker disiapkan petugas kesehatan per orang satu bok masker.

BACA: Komitmen Berikan Pelayanan Terbaik Pada Jemaah Calon Haji

"Kemudian waspada obat-obatan sesuai kebiasaan yang mereka bawa dan minum,"kata Jajang.

Satu di antara JCH asal Wajok Hilir, Hakimah Hasan (67) berharap proses persiapan pra haji ini terlaksana lancar. "Kalau manasik sudah dilaksanakan, tinggal pemeriksaan kesehatan," katanya.

Hakimah telah menunggu lima tahun untuk dapat diberangkatkan haji menggunakan hasil usahanya berkebun salak selama puluhan tahun. "Sudah lima tahun nunggunya, berangkat nanti sama adik," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved