Catatan Perjalanan Pulau Karimata

Pesona Pulau Karimata, Wisata Bahari yang Eksotis dan Alami

Pulau Karimata yang terletak di Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat ini bisa menjadi destinasi wisata bahari yang harus anda kunjungi.

Penulis: Ali Anshori | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ALI ANSHORI
Pemandangan laut di pulau Karimata yang sangat eksotis belum lama ini. Kawasan pulau karimata bisa menjadi destiasi wisata bahari yang akan memuaskan anda. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,KAYONG UTARA - Pulau Karimata yang terletak di Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat ini bisa menjadi destinasi wisata bahari yang harus anda kunjungi.

Pemandangan laut yang ada di daerah ini sangat eksotis dan masih alami, karena terumbu karangnya masih terjaga dengan baik, dan ikannyapun masih banyak.

Untuk sampai ke Kepulauan Karimata tidaklah terlalu sulit, apalagi pemkab setempat sudah menyediakan sarana transportasi berupa kapal motor yang beroperasi dua kali dalam sepekan. Cukup merogoh kocek Rp 75 ribu, kita sudah sampai di lokasi dengan waktu tempuh kurang lebih 8 jam.

Kecamatan Kepulauan Karimata mempunyai beberapa desa. Namun antara desa satu dan yang lainnya berada di pulau lain, sehingga membutuhkan sedikit perjuangan untuk bisa sampai ke sana. Namun demikian, rasa letih tersebut akan terbayar dengan pemandangan yang bisa kita saksikan sepanjang perjalanan.

Dalam perjalanan kita bisa menyaksikan pulau-pulau kecil dengan pemandangan yang sangat menarik, pepohonan tumbuh dengan subur dan terjaga. Tak jauh dari pulau tersebut, kita bisa menyaksikan bagan milik nelayan yang dijadikan untuk menangkap ikan.

Mata kita akan semakin dimanjakan dengan pemandangan menarik setelah kita sampai ke pulau yang dihuni oleh penduduk. Seperti di pulau Meledang, di sini kita bisa menyaksikan kehidupan nelayan yang sedang beraktifitas mengolah ikan hasil tangkapan, mulai dari proses pemasakan sampai dengan penjemuran.

“Tidak lama untuk memasak ikan cukup lima menit selesai, apalagi kalau apinya sudah besar seperti ini, setelah itu tinggal kita jemur,” kata Hadizah (62) penduduk setempat.

Namun jangan berkunjung ke pulau ini pada bulan 11 sampai dengan bulan 2, Karena pulau tersebut akan ditinggalkan sebagian besar penduduknya, sehingga kampung akan menjadi sepi. Alasan warga pada bulan tersebut akan terjadi ombak besar sehingga kapal mereka tidak bisa merapat.

“Kita akan pindah ke pulau lain,” jelasnya.

Rumah Adat Bugis

Pemandangan yang tidak kalah menarik adalah, pulau Serutu, pulau ini merupakan pulau terluar, dengan jumlah penduduk 52 Kepala Keluarga (KK). Hampir sebagian besar pulau ini dihuni oleh masyarakat adat Bugis.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved