Aplikasi

WASPADA Penipuan Lewat Fitur Share Screen WA, Banyak Jatuh Korban Sampai FBI Keluarkan Peringatan

Akibatnya banyak yang sudah menjadi korban tidak hanya di sejumlah negera diantaranya Amerika, India juga termasuk Indonesia.

Editor: Madrosid
arsip Tribunpontianak
BAGI LAYAR WA - Fitur berbagi layar ternyata bisa membuka celah terjadinya penipuan. Pengguna harus waspada sudah banyak jatuh korban. FBI telah mengeluarkan peringatan 

TRIBUPONTIANAK.CO.ID - Fitur berbagi layar (share screen) di WhatsApp dapat peringatan dari Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI).

Pasalnya para pengguna WhatsApp dapat dengan mudah melakukan modus penipuan baru dengan memanfaatkan fitur tersebut.

Akibatnya banyak yang sudah menjadi korban tidak hanya di sejumlah negera diantaranya Amerika, India juga termasuk Indonesia.

FBI meminta pengguna aplikasi pesan instan milik Meta tersebut lebih waspada agar tidak menjadi korban.

Fitur share screen WhatsApp memungkinkan pengguna membagikan tampilan layar ponsel kepada lawan bicara, baik sebagian aplikasi maupun keseluruhan aktivitas layar.

Baca juga: 7 Kerjaan yang Sering Korupsi di Indonesia 2004–2025

Jika diaktifkan, informasi sensitif seperti kata sandi, kode OTP, detail pembayaran, hingga pesan pribadi bisa terlihat jelas oleh pihak lain.

Tentunya aktivitas ini akan membahayakan korbannya, sebab bisa dengan mudah untuk disadap ataupun melakukan kegiatan yang melanggar hukum.

Menurut FBI, penipu memanfaatkan celah ini dengan teknik rekayasa sosial (social engineering). 

Modusnya adalah korban awalnya akan dihubungi melalui telepon atau pesan oleh pelaku yang mengatasnamakan bank.

Pelaku akan memberi tahu bahwa sedang terjadi peretasan terhadap akun korban.

Kemudian korban diarahkan memindahkan uang ke rekening "aman" dan diminta melanjutkan komunikasi via panggilan WhatsApp.

Lalu sampailah pada titik inti dari modus penipuan ini menggunakan Fitur Share Screen.

Pelaku penipuan akan meminta korban mengaktifkan fitur share screen untuk berbagi layar terbuka.

Pelaku dapat memantau seluruh aktivitas ponsel korban secara real-time, termasuk mengakses data perbankan.

"Hanya dengan satu kali klik saja maka mereka bisa melihat segalanya di layar smartphone," ingatkan FBI dalam peringatannya, dikutip KompasTekno dari Forbes.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved