Alasan Sandra Dewi Cabut Permohonan Keberatan atas Aset yang Disita Kejaksaan

Ringkasan Berita:Sandra Dewi dan tim kuasa hukumnya secara mendadak menyampaikan pencabutan permohonan tersebut di hadapan majelis hakim.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Sidang permohonan keberatan yang diajukan oleh Sandra Dewi dan rekan-rekan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada Selasa 28 Oktober 2025, berakhir dengan keputusan mengejutkan. 

Pihak pemohon memutuskan untuk mencabut permohonan keberatan mereka di tengah proses persidangan.

Awalnya, agenda sidang hari ini dijadwalkan untuk penyampaian kesimpulan dari para pihak.

Namun, menurut Humas PN Jakarta Pusat Andy Saputra, Sandra Dewi dan tim kuasa hukumnya secara mendadak menyampaikan pencabutan permohonan tersebut di hadapan majelis hakim.

“Benar, hari ini sedianya agenda sidang adalah penyampaian kesimpulan. Tetapi dari pihak pemohon, yaitu Sandra Dewi dan kawan-kawan, secara tiba-tiba mencabut permohonan keberatannya,” ujar Andy Saputra kepada awak media.

Andy menjelaskan, alasan utama di balik langkah tersebut adalah bentuk penghormatan terhadap putusan hukum tetap (inkrah) yang dijatuhkan kepada Harvey Moeis, suami Sandra Dewi, dalam kasus tindak pidana korupsi PT Timah.

• TERUNGKAP Lagi, Gelagat Hamish Daud dan Raisa di Pernikahan Luna Maya

“Salah satu alasan pencabutan adalah karena pihak pemohon menghormati putusan Harvey Moeis yang sudah inkrah,” jelasnya.

Majelis hakim yang dipimpin oleh Aryo Setya Atmanto, dengan anggota Sunoto dan Mardiantos, menerima pencabutan permohonan tersebut. 

Dengan keputusan ini, proses persidangan terkait permohonan keberatan resmi berakhir.

Meski demikian, Andy menegaskan bahwa Sandra Dewi masih memiliki kesempatan hukum untuk mengajukan kembali permohonan keberatan jika di kemudian hari diperlukan.

“Karena sifatnya masih permohonan dan belum masuk pokok perkara, maka peluang tetap terbuka bagi pihak pemohon untuk mengajukan keberatan baru,” tambah Andy.

Dalam perkara ini, objek keberatan yang diajukan oleh Sandra Dewi sebelumnya mencakup sejumlah barang mewah dan aset bernilai tinggi. 

Berdasarkan keterangan pengadilan, barang-barang tersebut meliputi lebih dari 140 item perhiasan, serta sekitar 88 tas bermerek. 

Selain itu, dua properti yang berlokasi di Kebayoran Baru dan Jakarta Barat juga termasuk dalam daftar aset yang disita.

• Orangtua Ayu Chairun Nurisa Ungkap Uang dari Perusahaan Ashanty Digunakan untuk Hal Ini