Ragam Contoh

Contoh Tradisi Uang Panai dalam Adat Pernikahan Bugis, Ini 6 Fakta Menariknya

Salah satunya adalah tradisi uang panai dalam adat pernikahan suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan.

Instagram
ADAT- Setiap suku memiliki tata cara serta kebiasaan unik yang masih dijaga hingga sekarang. Salah satunya adalah tradisi uang panai dalam adat pernikahan suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. 

1. Besarnya Uang Panai Ditentukan oleh Pendidikan dan Status Sosial

Besar kecilnya uang panai ditentukan oleh tingkat pendidikan dan status sosial calon pengantin wanita. Faktor seperti kelas sosial, kekayaan keluarga, gelar kebangsawanan (misalnya karaeng, andi, opu, puang, dan petta), serta pengaruh sosial menjadi dasar utama penetapan nominal uang panai.

Jumlahnya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Semakin baik nilai yang berasal dari sang perempuan, maka jumlah uang panai biasanya juga akan semakin besar.

2. Keputusan Nominal Uang Panai Diambil oleh Keluarga Pihak Perempuan

Dalam adat pernikahan suku Bugis, besaran uang panai biasanya ditentukan oleh keluarga perempuan, terutama kerabat dari pihak ayah atau ibu. Keputusan ini tidak hanya mewakili sang gadis, tapi juga mencerminkan kehormatan dan tanggung jawab keluarga besar perempuan dalam tradisi adat.

Batal di Blokir, Roblox Menghabiskan Berapa Banyak Kuota Internet?

3. Uang Panai Sebagai Simbol Kehormatan Keluarga Perempuan

Uang panai bukan sekadar transaksi, melainkan lambang penghormatan dan kebanggaan bagi keluarga perempuan yang menunjukkan keseriusan calon suami. Besarnya uang panai juga memungkinkan penyelenggaraan pesta pernikahan yang megah, sehingga meningkatkan prestise sosial keluarga perempuan.

4. Mempelai Laki-laki Rela Berutang untuk Memenuhi Uang Panai

Dilansir dari Kompas.com, agar dapat memenuhi jumlah uang panai yang tinggi, calon suami seringkali rela berutang demi menjaga martabat dan harga diri keluarganya. Tidak mampu membayar uang panai dianggap sebagai aib atau "siri" yang mempermalukan.

5. Uang Panai Bisa Menjadi Alasan Pembatalan Pernikahan

Banyak lamaran kandas karena calon suami tidak mampu memenuhi uang panai yang diminta keluarga perempuan, sehingga beberapa pasangan memilih kawin lari agar tetap bisa bersama meskipun tradisi tersebut tidak terpenuhi. Dalam budaya Bugis, kejadian ini dikenal dengan istilah silariang.

6. Uang Panai Meningkatkan Motivasi Kerja Mempelai Pria

Besar uang panai menjadi dorongan bagi calon suami untuk bekerja lebih keras dan berusaha memenuhi kewajibannya. Hal ini tidak hanya menunjukkan keseriusan, tapi juga membantu pria membangun stabilitas ekonomi demi masa depan rumah tangga.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved