Pembahasan Lengkap Proses Air ke Uap hingga Berubah Wujud Menjadi Awan, Ada 7 Tahapan Siklus Air

Kalimat pertanyaan ini merupakan pembelajaran bagi siswa serta panduan dalam menjawab sejumlah soal.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Genered by AI : Gemini
PERUBAHAN AIR - Foto ilustrasi hasil kecerdasan (AI), Selasa (7/10/2025), menampilkan proses perubahan air menjadi awan. Dalam materi pelajaran peserta didik. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Proses perubahan wujud air dari uap air di atmosfer menjadi titik air cair yang membentuk awan disebut ?

Kalimat pertanyaan ini merupakan pembelajaran bagi siswa serta panduan dalam menjawab sejumlah soal.

Untuk belajar lebih mudah melalui soal-soal yang kemungkinan dipernyatakan dalam ulangan atau ujian sekolah.

Makanya konten kali ini akan membahasnya secara gamblang terkait pertanyaan prose perubahan wujud ari dari uap air di atmosfer ini.

Seluruh prosesnya merupakan tahapan perbuahan bentuk dan wujud dalam pelajaran fisika.

Proses berubahnya uap air menjadi titik-titik air sehingga membentuk awan disebut Kondensasi dalam Siklus Hidrologi.

Baca juga: 50 SOAL Essay Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA SMK MA Semester 1 Terbaru Lengkap Kunci Jawaban B Indo

Pengertian siklus hidrologi yang biasa disebut dengan siklus air yaitu merupakan rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan lalu kembali lagi ke bumi.

Siklus hidrologi atau siklus air ini meliputi :

- Evaporasi

- Kondensasi

- Presipitasi

Evaluasi ( penguapan ) merupakan suatu proses menguapnya air dari danau, sungai, laut, atau permukaan air lain yang ada di bumi.

Pada proses kondensasi merupakan proses berubahnya wujud uap air menjadi titik-titik air, dan akhirnya terbentuk menjadi awan.

Terkahir presipitasi adalah puncaknya yaitu merupakan turunnya air hujan dari awan ke daratan, lautan dan meresap ke dalam tanah ( infiltrasi ).

Berikut ulasan lebih dalam mengenai berbagai tahapan dalam siklus air yang dapat dipelajari untuk memperluas pemahaman. 

Proses Tahapan Siklus Air

1. Evaporasi

Proses awal dalam siklus air diawali dengan penguapan, yaitu perubahan air di permukaan menjadi uap. Panas dari sinar matahari diserap oleh air, menyebabkan air berubah menjadi uap. Sumber utama penguapan berasal dari perairan seperti laut, samudra, danau, dan sungai. Melalui penguapan, air bergerak dari permukaan bumi ke atmosfer. Selain itu, proses ini juga berperan dalam menurunkan suhu perairan tempat penguapan terjadi.

2. Kondensasi

Ketika air berubah menjadi uap, ia bergerak ke atas menuju atmosfer. Di lapisan yang lebih tinggi, suhu yang rendah menyebabkan uap air berubah menjadi butiran es atau tetesan air yang sangat kecil. Proses ini dikenal sebagai kondensasi. Kumpulan partikel tersebut kemudian bergabung, membentuk awan dan kabut yang tampak di langit.

3. Sublimasi

Selain proses penguapan, sublimasi juga berperan dalam menambah jumlah uap air di atmosfer. Sublimasi terjadi ketika es berubah langsung menjadi uap tanpa melalui tahap cair terlebih dahulu. Proses ini cenderung berlangsung lebih cepat dalam kondisi suhu rendah atau tekanan tinggi. Lapisan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan, serta gletser di pegunungan, merupakan sumber utama air yang mengalami sublimasi. Jika dibandingkan dengan penguapan, sublimasi berlangsung dengan kecepatan yang lebih lambat.

4. Presipitasi

Awan yang terbentuk dari uap air yang mengembun akhirnya mengalami presipitasi akibat perubahan suhu atau pergerakan angin. Proses ini terjadi ketika tetesan air bergabung dan membesar hingga udara tidak lagi mampu menahannya, sehingga air jatuh ke bumi. Di ketinggian dengan suhu rendah, tetesan air kehilangan panasnya dan turun sebagai hujan. Jika suhu berada di bawah 0 derajat Celcius, air akan membeku dan turun dalam bentuk salju. Selain hujan dan salju, presipitasi juga dapat berupa gerimis, hujan es, atau butiran salju. Dengan cara ini, air kembali ke litosfer setelah turun ke permukaan bumi.

5. Transpirasi

Ketika air turun ke bumi melalui presipitasi, sebagian meresap ke dalam tanah. Air ini kemudian terlibat dalam proses transpirasi, yang serupa dengan evaporasi, di mana air dalam bentuk cair diubah menjadi uap oleh tanaman. Melalui akarnya, tanaman menyerap air dan mengalirkannya ke daun untuk mendukung fotosintesis. Air yang tidak digunakan dikeluarkan dalam bentuk uap melalui stomata, yaitu pori-pori kecil pada daun. Dengan cara ini, air menjadi bagian dari biosfer, termasuk tumbuhan dan hewan, sebelum akhirnya menguap kembali ke atmosfer.

6.  Limpasan

Saat air jatuh ke permukaan bumi dalam berbagai bentuk, hal ini memicu terjadinya aliran permukaan. Proses ini terjadi ketika air mengalir melintasi tanah, membawa serta partikel tanah dan mineral di dalamnya. Pencairan salju juga berperan dalam membentuk aliran ini. Seiring pergerakannya, air menyatu membentuk aliran kecil, kemudian berkembang menjadi sungai yang akhirnya bermuara ke danau, laut, atau samudra. Pada tahap ini, air kembali menjadi bagian dari hidrosfer.

7. Infiltrasi

Air yang tidak segera mengalir ke perairan atau menguap akan terserap oleh tanah dan tanaman, memungkinkan sebagian air masuk lebih dalam ke dalam lapisan bumi. Proses ini dikenal sebagai infiltrasi. Saat air meresap ke dalam tanah, ia membantu meningkatkan cadangan air tanah. Sumber air bawah tanah umumnya mengandung air yang jernih dan layak dikonsumsi. Tingkat infiltrasi diukur berdasarkan jumlah air yang dapat diserap tanah dalam satu jam, biasanya dalam satuan inci.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved