Berita Viral

14 Anak Tewas Diduga Minum Sirup Obat Batuk Beracun, Cek Gejalanya

14 anak meninggal diduga akibat sirup obat batuk. Simak kronologi, dugaan penyebab, dan langkah pemerintah menelusuri kasus misterius ini.

YouTube CNA Insider
OBAT BATUK BERACUN - Foto ilustrasi hasil olah YouTube YouTube CNA Insider, Sabtu 4 Oktober 2025, memperlihatkan 14 anak meninggal diduga akibat sirup obat batuk. Simak kronologi, dugaan penyebab, dan langkah pemerintah menelusuri kasus misterius ini. 

Pemerintah pusat India menugaskan Institut Virologi Nasional dan Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) untuk menyelidiki lebih lanjut. 

Dua tim ahli dikirim ke Nagpur dan Chhindwara untuk menelusuri rantai distribusi obat dan memeriksa sumber bahan bakunya.

Selain itu, Kementerian Kesehatan India menyiapkan sistem pelaporan darurat untuk mendeteksi kasus baru secara real-time di seluruh negara bagian. 

Langkah ini diambil agar setiap gejala mencurigakan pada anak dapat segera ditangani dan tidak memicu kematian massal.

“India tidak boleh mengulangi kesalahan masa lalu. Kami akan memastikan seluruh produk farmasi anak diperiksa menyeluruh,” ujar juru bicara kementerian, Dr. R. Krishnan.

Kasus Serupa di Rajasthan Perkuat Larangan Nasional

Tragedi serupa juga muncul di Rajasthan, memperkuat keputusan pemerintah untuk menarik peredaran sirup batuk secara nasional. 

Dua anak meninggal setelah mengonsumsi sirup dari rumah sakit pemerintah, sementara delapan lainnya sempat sakit namun kini pulih.

Sebanyak 22 batch sirup telah ditarik dari peredaran, dan laboratorium pemerintah tengah memeriksa kandungan kimianya.

Insiden ini makin menyita perhatian publik setelah seorang dokter senior, dr. Tarachand Yogi, pingsan selama delapan jam setelah mencoba menenggak sirup tersebut di depan orang tua pasien sebagai bentuk keyakinan.

Kesaksian Keluarga Korban

Korban pertama di Rajasthan adalah anak laki-laki berusia lima tahun dari Sikar. 

Ia diberi sirup batuk di pusat kesehatan setempat dan meninggal keesokan paginya. 

“Orang tua korban sempat menolak autopsi, tapi kakeknya tetap melapor ke polisi,” ujar Asisten Sub-Inspektur Rohitashwa Kumar.

Kasus lain terjadi di Bharatpur, di mana seorang anak dua tahun meninggal setelah mengonsumsi sirup serupa. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved