Berita Viral

14 Anak Tewas Diduga Minum Sirup Obat Batuk Beracun, Cek Gejalanya

14 anak meninggal diduga akibat sirup obat batuk. Simak kronologi, dugaan penyebab, dan langkah pemerintah menelusuri kasus misterius ini.

YouTube CNA Insider
OBAT BATUK BERACUN - Foto ilustrasi hasil olah YouTube YouTube CNA Insider, Sabtu 4 Oktober 2025, memperlihatkan 14 anak meninggal diduga akibat sirup obat batuk. Simak kronologi, dugaan penyebab, dan langkah pemerintah menelusuri kasus misterius ini. 

“Sebagian besar pasien mengalami gagal ginjal akut yang memerlukan dialisis dan ventilator, tetapi upaya itu tidak berhasil menyelamatkan mereka,” kata dr. Naresh Gunnade, Kepala Dinas Kesehatan Chhindwara.

Ia menambahkan bahwa sampel darah dan urin anak-anak sudah dikirim ke laboratorium nasional untuk mendeteksi kemungkinan adanya zat toksik atau virus langka. 

Hasil pemeriksaan masih menunggu, namun temuan awal menunjukkan indikasi kuat adanya keracunan sistemik.

Dugaan Virus Hingga Keracunan: Apa yang Terjadi?

Pemerintah India melarang penggunaan semua obat cair, termasuk sirup obat batuk tanpa label resmi, dari rumah para korban.

Menurut dr. Gunnade, indikasi awal lebih mengarah pada keracunan kimia dibanding infeksi menular. 

Meski begitu, tim ahli virologi juga menelusuri kemungkinan keterlibatan virus Chandipura, penyakit langka yang bisa memicu sindrom ensefalitis akut (AES).

Apa Itu Virus Chandipura dan AES?

Virus Chandipura merupakan virus yang disebarkan nyamuk dan bisa menyebabkan peradangan otak mendadak. 

Gejala umumnya meliputi:

  1. Demam tinggi dan kejang
  2. Disorientasi mendadak
  3. Kelumpuhan atau koma
  4. Gagal pernapasan dan kematian mendadak

Menurut dr. Vikas Krishnananda, konsultan neurologi anak di Kinder Hospitals, “Meskipun Ensefalitis Jepang lebih umum dan dapat dicegah dengan vaksinasi, belum ada vaksin untuk virus Chandipura. Namun, keduanya sama berbahayanya.”

AES memiliki tingkat kematian 20–30 persen, sementara penyintas kerap mengalami komplikasi neurologis jangka panjang. 

Dalam kasus terbaru ini, pemeriksaan cairan serebrospinal menyingkirkan infeksi bakteri umum. 

Karena itu, sebagian kasus diklasifikasikan sebagai ensefalopati akut akibat racun atau faktor lingkungan.

Respons Pemerintah: Dari Larangan Hingga Pengujian Nasional

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved