Berita Viral

PILU! ANBK di Pemakaman Flores Timur, Potret Miris Pendidikan Digital 2025

ANBK di pemakaman Flores Timur jadi potret miris pendidikan digital di 2025. Simak kisah human interest ini dan pahami makna serta tujuan ANBK.

YouTube Tribun Jateng
ANBK DI PEMAKAMAN - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribun Jateng, Rabu 1 Oktober 2025, memperlihatkan ANBK di pemakaman. Kisah ini terjadi di pemakaman Flores Timur menjjadi potret miris pendidikan digital di 2025. Simak kisah ini dan pahami makna serta tujuan ANBK bagi siswa. 

Fokus utama ANBK meliputi:

  1. Kompetensi literasi membaca – kemampuan memahami bacaan dan menganalisis isi.
  2. Kompetensi numerasi – keterampilan berpikir logis dan menyelesaikan masalah matematika dasar.
  3. Survei karakter – menilai nilai-nilai seperti kejujuran, gotong royong, dan kemandirian.
  4. Lingkungan belajar – mencermati bagaimana iklim sekolah mendukung perkembangan siswa.

Penting untuk digarisbawahi bahwa ANBK tidak menentukan kelulusan siswa. 

Data yang terkumpul digunakan sebagai bahan evaluasi bagi guru, sekolah, hingga pemerintah pusat agar dapat memperbaiki kualitas pembelajaran.

Bedanya ANBK dan TKA dalam Sistem Pendidikan Baru

Banyak orang tua dan siswa masih bingung membedakan ANBK dan Tes Kemampuan Akademik (TKA). 

Kedua ujian ini memang sama-sama berlangsung di tahun ajaran 2025, tetapi memiliki tujuan yang berbeda.

  1. ANBK → untuk mengukur kualitas sekolah, bukan siswa secara individu. Peserta dipilih secara acak dari kelas 5 SD, kelas 8 SMP, dan kelas 11 SMA.
  2. TKA → bersifat pilihan, mirip ujian akademik pengganti Ujian Nasional. Hasilnya dapat digunakan untuk mendukung seleksi masuk jenjang berikutnya, termasuk perguruan tinggi negeri.

Dengan demikian, ANBK bersifat evaluatif bagi sistem pendidikan, sedangkan TKA bersifat selektif bagi individu.

Mata Pelajaran dalam TKA 2025

TKA menghadirkan tantangan baru dengan format yang lebih fleksibel.

Tiga mata pelajaran wajib:

  1. Bahasa Indonesia
  2. Bahasa Inggris
  3. Matematika

Dua mata pelajaran pilihan sesuai minat:

  1. Bahasa Indonesia lanjutan
  2. Matematika lanjutan
  3. Fisika, Kimia, Biologi
  4. Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah, Antropologi
  5. Bahasa asing (Prancis, Jerman, Jepang, Mandarin, Korea, Arab)
  6. PPKN atau Pendidikan Pancasila
  7. Produk kreatif & kewirausahaan (khusus SMK)

Dengan sistem ini, siswa SMA yang bercita-cita masuk fakultas hukum bisa memilih sosiologi atau PPKN, sedangkan yang ingin kuliah kedokteran tentu akan mengambil biologi.

Ketimpangan Akses: PR Besar Pendidikan Digital

Kembali ke cerita ANBK di pemakaman Flores Timur, fenomena ini mencerminkan jurang ketimpangan digital di Indonesia. 

Di kota besar, siswa bisa dengan mudah mengakses internet stabil, bahkan dari rumah. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved