Breaking News

Berita Viral

FAKTA-Fakta Tragis Anak Gorok Ibu Kandung hingga Tewas di Kota Muna Sulawesi

Fakta anak gorok ibu kandung di Sulawesi 2025: kronologi, penangkapan pelaku, dan pelajaran tentang kesehatan jiwa. Klik untuk baca kisah lengkapnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/KOLASE via Tribun Sultra
ANAK GOROK IBU - Foto ilustrasi hasil olah Tribun Pontianak, Sabtu 13 September 2025, memperlihatkan pelaku pembunuhan saat ditangkap polisi dan korban pembunuhan yang merupakan ibu kandung pelaku ditemukan dalam sumur di Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) (kiri) dan jenazah seorang ibu di Desa Kontumere, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban pembunuhan, Jumat 12 September 2025 (kanan). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sulawesi Tenggara kembali dikejutkan dengan tragedi memilukan. 

Kasus anak gorok leher ibu kandung dan membuang mayatnya ke dalam sumur di Kabupaten Muna mengundang duka mendalam sekaligus pertanyaan besar, bagaimana kondisi kesehatan jiwa dapat memicu peristiwa kelam semacam ini? 

Fakta-fakta pembunuhan anak terhadap ibu kandung di Desa Kontumere, Kecamatan Kabawo, menjadi sorotan masyarakat. 

Kasus anak bunuh ibu kandung ini juga menyoroti pentingnya edukasi publik soal gangguan jiwa, peran keluarga, serta kewaspadaan warga sekitar.

Peristiwa yang terjadi Jumat malam, 12 September 2025, bukan hanya meninggalkan luka batin bagi keluarga korban, tetapi juga trauma mendalam bagi masyarakat.

Insiden ini bukan sekadar catatan kriminal, melainkan juga cermin bagaimana kesehatan mental yang tidak tertangani bisa berujung pada tragedi.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung di Muna

Tragedi ini terjadi di Desa Kontumere, sekitar 46,9 km dari ibu kota Kabupaten Muna, Raha.

Awal Kejadian

Menurut warga bernama Iri, sekitar pukul 20.00 WITA, seorang remaja berinisial U menggorok leher ibu kandungnya, WL, dengan sebilah parang. 

Usai menghabisi nyawa sang ibu, U menyeret tubuhnya lalu membuangnya ke dalam sumur yang tak jauh dari pondok kebun.

“Baru saja terjadi sekitar pukul 20.00 WITA. Dia bunuh ibunya, digorok bagian leher lalu dibuang dalam sumur,” ujar Iri, saksi mata di lokasi.

Teror yang Menyebar

Setelah melakukan aksinya, pelaku melarikan diri sambil membawa parang. 

Warga menjadi resah karena ia masih berkeliaran. 

“Kita di sini sekarang hati-hati karena dia masih berkeliaran dengan parangnya,” lanjut Iri.

Tak lama kemudian, sebuah video beredar memperlihatkan sumur berisi air merah pekat diduga bercampur darah. 

Pemandangan itu menguatkan dugaan bahwa jasad WL memang dibuang ke dalam sumur tersebut.

Penangkapan Pelaku oleh Polisi

Pencarian intensif dilakukan Polsek Kabawo bersama unit Buser Polres Muna. 

Sabtu pagi, 13 September 2025, sekitar pukul 06.30 WITA, pelaku berhasil ditangkap tak jauh dari rumahnya.

“Sekitar 25 meter dari rumahnya, pelaku kita amankan saat duduk di deker,” kata Kapolsek Kabawo, Iptu Ashari.

Namun penangkapan tidak berjalan mulus. 

Polisi terpaksa melumpuhkan U dengan peluru karet karena ia masih memegang parang saat ditemukan.

Sosok Pelaku: Anak Ketiga dengan Riwayat Gangguan Jiwa

Pelaku U diketahui merupakan anak ketiga korban, WL. 

Berdasarkan keterangan warga, ia sudah lama mengalami gangguan jiwa sejak lulus SMA.

“Sudah lama gila ini, sejak tamat sekolah menengah atas,” ungkap Uding, tetangga korban.

Karena dianggap membahayakan, tangan dan kaki pelaku bahkan pernah diikat dengan tali dan rantai. 

Namun, entah bagaimana, U berhasil lepas sebelum tragedi ini terjadi.

Rencananya, setelah ditangkap, pelaku akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Kendari untuk menjalani perawatan.

Fakta Tambahan: Serangan pada Tetangga

Tragedi ini semakin memilukan karena ternyata pelaku tidak hanya menghabisi nyawa ibunya. 

Ia juga menyerang tetangganya, La Buana, yang sedang berkebun sekitar 300 meter dari pemukiman warga.

“Dia datang tiba-tiba di belakangku. Parangnya sudah berlumuran darah,” ujar La Buana.

Pelaku lalu mengayunkan parang ke kepala korban. Meski terluka, La Buana masih berusaha melawan hingga berhasil melepaskan diri. 

Ia bahkan harus kehilangan sebagian bibir bawahnya karena digigit pelaku.

Korban segera mendapat pertolongan medis di Puskesmas Kabawo.

Warga Menemukan Jasad WL di Sumur

Menurut saksi Uding, jasad WL ditemukan setelah warga menelusuri jejak darah yang tercecer di jalan menuju kebun.

“Sampai pada sumur yang tak jauh dari pondok kebun, ditemukan seorang wanita berlumuran darah. Ternyata ibu kandungnya sendiri,” kata Uding.

Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Kabawo yang berjarak 7 km untuk keperluan autopsi. 

Suasana haru menyelimuti saat jenazah WL dibawa dengan disaksikan keluarga dan warga sekitar.

Refleksi dan Edukasi dari Tragedi Muna

Kasus anak bunuh ibu kandung di Muna memberi banyak pelajaran berharga. 

Ada beberapa hal penting yang patut menjadi perhatian bersama.

1. Pentingnya Penanganan Gangguan Jiwa

Gangguan mental tidak boleh dianggap remeh. 

Penanganan medis sejak dini dapat mencegah terjadinya tindak kekerasan. 

Sayangnya, stigma sosial sering membuat keluarga enggan membawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan jiwa.

2. Dukungan Keluarga dan Lingkungan

Keluarga sering kali berada di garis depan menghadapi penderita gangguan jiwa. 

Namun tanpa dukungan tenaga profesional, upaya keluarga bisa terbatas. 

Ikatan tangan dan rantai yang sempat digunakan warga untuk mengekang U, misalnya, justru memperlihatkan keterbatasan pemahaman tentang cara penanganan yang tepat.

3. Peran Pemerintah dan Aparat

Kasus ini menegaskan perlunya fasilitas kesehatan jiwa yang lebih mudah diakses, terutama di daerah terpencil. 

Aparat desa dan kepolisian juga perlu memiliki mekanisme cepat tanggap saat warga melaporkan perilaku berbahaya dari penderita gangguan jiwa.

4. Edukasi Publik tentang Kesehatan Mental

Masyarakat perlu diedukasi bahwa gangguan jiwa bukan aib, melainkan kondisi medis yang membutuhkan perawatan. 

Edukasi ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli dan sigap mencari pertolongan.

Tragedi anak gorok leher ibu kandung dan membuang mayat ke sumur di Sulawesi bukan sekadar berita kriminal, tetapi juga alarm sosial. 

Ini menjadi pengingat bahwa kesehatan mental harus mendapat perhatian serius.

Bagi masyarakat, mari belajar dari kasus ini: jangan menunda penanganan gangguan jiwa, jangan biarkan stigma menghalangi akses perawatan, dan selalu waspada terhadap potensi bahaya di sekitar kita.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul topik Anak Bunuh Ibu Kandung di Muna

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved