Berita Viral

PROFIL Iskandar, Ketua DPD Nasdem Sumut yang Jadi Korban Salah Tangkap Dikira Terlibat Judol

Iskandar diturunkan dari pesawat Garuda Indonesia karena tuduhan sebagai pelaku judi online (judol).

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TribunMedan/Anugrah Nasution
SALAH TANGKAP - Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar saat diwawancarai di Kantor NasDem beberapa waktu lalu. Iskandar menjadi korban salah tangkap dituduh judi online (judol) pada Kamis 16 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah profil Ketua DPD Partai NasDem Sumatra Utara (Sumut), Iskandar yang jadi korban salah tangkap polisi pada Kamis 15 Oktober 2025.

Iskandar diturunkan dari pesawat Garuda Indonesia karena tuduhan sebagai pelaku judi online (judol)

Namun ternyata tuduhan itu tidak terbukti.

Lantas siapakah Iskandar?

Profil Iskandar

Iskandar kini menjabat sebagai Ketua DPW Partai NasDem Sumut.

Ia dikenal sebagai tokoh politik aktif di Sumatera Utara.

Iskandar juga berperan dalam konsolidasi partai di tingkat daerah termasuk penyerahan SK kepengurusan 14 DPD kabupaten/kota se-Sumut untuk periode 2025–2029.

Kronologi Irfan Hakim Sujud Syukur Dapat Hadiah Mobil Mewah Injak Usia 50 Tahun

Kronologi Iskandar Diturunkan dari Pesawat

Dilansir dari TribunMedan, Iskandar hendak terbang ke Jakarta dari Medan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 193 pukul 19.25 WIB.

"Sempat diamankan sementara di dalam pesawat Garuda Indonesia dan disuruh turun," ungkap Iskandar, Kamis 16 Oktober 2025.

Iskandar mengungkap sejumlah orang mengaku polisi yang berpakaian preman bersama Avsec Bandara Kualanamu dan kru pesawat tiba-tiba mendatanginya padahal pesawat hendak lepas landas.

Iskandar mengungkapkan bahwa petugas kepolisian itu, akan melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku judi online yang kebetulan namanya sama, yakni Iskandar.

"Jadi, oknum polisi melakukan salah tangkap. Di dalam pesawat avsec dan kru Garuda. Polisi beberapa orang di garbarata setelah tau salah, langsung pergi bahkan yang pakaian preman tak ada yang ngaku sebagai polisi. Anehnya, ada surat penangkapannya," sebut Iskandar ST. 

Iskandar menduga bahwa polisi diduga salah tangkap itu, berasal dari Polrestabes Medan.

Karena dia sempat ditunjukkan surat penangkapan. 

"Benar, informasi dari Polrestabes Medan coba dicrosscheck," katanya. 

Selain dilakukan pemeriksaan sementara, Iskandar mengaku dirinya sempat diturunkan dari pesawat. Sehingga penerbangan juga sempat delay. 

"Hanya karena sama nama Iskandar (jadi target penangkapan) dan sempat diturunkan (dari pesawat)," kata Iskandar.

Kronologi Ammar Zoni Resmi jadi Warga Nusakambangan hingga Masuk Kategori Narapidana Risiko Tinggi

Klarifikasi Polisi

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan membenarkan adanya personel Polrestabes Medan melakukan penyelidikan, namun terjadi kekeliruan antara Polisi dan petugas bandara.

Ia menyebut, kemarin malam personel sedang mengejar terduga pelaku judi online dan scamming di Kualanamu karena hendak meninggalkan Sumatera Utara.

Terduga pelaku memiliki nama yang sama dengan Iskandar.

Namun karena Polisi tak bisa masuk ke dalam, sehingga berkoordinasi dengan pihak bandara dengan memberitahukan identitas.

"Jadi sebenarnya anggota Polrestabes saat ini lagi menangani kasus scamming dan judol. Jadi kan scamming dan judi online salah satu kunci dari keberhasil itu adalah kecepatan. Semuanya harus cepat, ternyata di salah satu yang dicari yang terlibat itu identitasnya mirip dengan hasil dengan manifest," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Kamis 16 Oktober 2025.

"Iya, seperti itu (dengan Iskandar). Habis itu, anggota Polrestabes karena tidak boleh masuk di front itu kan VIP, kan kita tidak boleh, kita minta bantuan avsec, itu dalam rangka mengidentifikasi atau melakukan profil, mencocokkan informasi. Ternyata tidak cocok," sambungnya.

Polda Sumut pun menyampaikan permohonan maaf karena dugaan salah tangkap.

Ternyata Iskandar yang mereka kejar, Iskandar ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem), bukan Iskandar judol maupun scamming.

"Tidak diapa-apakan, itu surat perintah bukan surat perintah penangkapan, tapi surat perintah tugas anggota yang lagi menangani, bukan nangkap. Tapi kami dari pihak kepolisian, kita minta maaf jika ternyata ada ketidaknyamanan atau ketersinggungan dari yang bersangkutan atau pihak pihak lain, kita minta maaf."

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Penjelasan Polda Sumut soal Polisi Diduga Salah Tangkap Penjahat, Malah Ketua Nasdem Sumut

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved