Peserta Lomba Budaya Saprahan Turun, Kadis Dikbud Pontianak Sebut Akan Terapkan Pola Workshop-Lomba

“Kedepannya kita ubah strategi kita, workshop-lomba sehingga mereka akan berminat,” tambahnya. 

Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PEGGY DANIA
WAWANCARA - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Sri Sujiarti, saat diwawancarai mengenai lomba Saprahan Melayu Pontianak, Rabu 1 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, Sri Sujiarti, menyebut pelaksanaan Lomba Budaya Saprahan Melayu tingkat SMP/MTs se-Kota Pontianak tahun ini mengalami penurunan jumlah peserta.

“Pesertanya tahun ini turun menjadi 13 tahun lalu 15, bahkan 23 juga pernah. Terjadi Penurunan ini mungkin karena biaya yang mesti ditanggung oleh sekolah,” ungkapnya kepada tribunpontianak.co.id, Rabu 1 Oktober 2025

Menurutnya, kegiatan seperti ini sebenarnya rutin dilaksanakan setiap tahun. 

Namun ke depan, ada kemungkinan lomba hanya digelar dua tahun sekali dengan diselingi workshop di seluruh sekolah. 

Saprahan Sudah Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Wawako Pontianak: Ini Kebanggaan Kita

“Kedepannya kita ubah strategi kita, workshop-lomba sehingga mereka akan berminat,” tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa dalam lomba tersebut para pemenang akan mendapatkan uang pembinaan.

“Karena kami mengikuti standar biaya, jadi juara satu itu antara satu setengah sampai tiga setengah juta,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam lomba ini siswa tidak dinilai dari rasa masakan karena bukan mereka yang memasak. 

“Mereka hanya menyajikan. Jadi penilaian lebih pada ketepatan waktu, kerapian, dan penyajian,” terangnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved