Bupati Erlina Hadiri Penyambutan Mgr Samuel Oton Sidin, Tegaskan Pentingnya Toleransi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Suasana penuh kekhidmatan menyelimuti Q Hall Convention Center Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Selasa 28 Oktober 2025.

Ratusan tamu undangan hadir dalam acara penyambutan Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap. sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Agung Pontianak, menggantikan Mgr. Agustinus Agus yang resmi purna tugas sebagai Uskup Agung Pontianak.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Ria Norsan, para kepala daerah se-Kalimantan Barat, rohaniwan, tokoh awam Katolik, dan sejumlah undangan penting lainnya.

Bupati Mempawah, Hj. Erlina, yang turut hadir dalam acara itu, menyampaikan rasa hormat dan ucapan selamat kepada Mgr. Samuel Oton Sidin atas penugasan baru yang dipercayakan oleh Gereja Katolik.

Ia berharap kehadiran Mgr. Samuel dapat melanjutkan semangat pelayanan dan pembinaan umat yang telah dirintis pendahulunya.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Mempawah, kami menyampaikan selamat datang dan selamat bertugas kepada Mgr. Samuel Oton Sidin. Semoga beliau dapat melanjutkan karya pelayanan yang telah dibangun oleh Mgr. Agustinus Agus dengan penuh kasih, kebijaksanaan, dan semangat pengabdian,” ujar Bupati Erlina.

Dalam kesempatan itu, Bupati Erlina juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Mgr. Agustinus Agus atas pengabdian dan dedikasinya yang panjang dalam membina umat serta menjaga keharmonisan antarumat beragama di Kalimantan Barat.

“Kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Mgr. Agustinus Agus. Beliau telah menjadi sosok panutan dalam membangun kebersamaan dan toleransi di tengah masyarakat yang majemuk,” ucapnya.

Erlina menegaskan bahwa peran para tokoh agama sangat penting dalam mendukung pemerintah daerah menjaga stabilitas sosial dan memperkuat persaudaraan lintas iman.

Ia menilai, nilai-nilai tersebut menjadi fondasi utama dalam membangun Kalimantan Barat yang damai dan sejahtera.

“Kami berharap kerja sama dan sinergi antara pemerintah daerah dan para pemuka agama terus terjaga. Toleransi dan kerukunan harus kita rawat bersama, karena itulah modal terbesar untuk membangun daerah yang aman dan harmonis,” tegasnya. (*)