Singkawang Dalam Data

DAFTAR Jembatan Penting dan Populer di Kota Singkawang, Punya Nilai Strategis hingga Wisata

Sejumlah keberadaan jembatan penting dan populer di Kota Singkawang juga memiliki peran strategis dan nilai sejarah atau pariwisata

Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/ TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / mediacenter.singkawangkota.go.id
JEMBATAN KOTA SINGKAWANG - Jembatan - jembatan Penting dan Populer di Kota Singkawang. Menurut data dari sistem SIJANTAN Kota Singkawang, tercatat ada 658 jembatan yang tersebar di 98 ruas jalan di Kota Singkawang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut adalah daftar sederet nama jembatan yang penting dan populer di Kota Singkawang.

Sejumlah keberadaan jembatan penting dan populer di Kota Singkawang juga memiliki peran strategis dan nilai sejarah atau pariwisata

Seperti diketahui Kota Singkawang merupakan sebuah kota yang berada di Propinsi Kalimantan Barat, Indonesia.

Kota ini merupakan salah satu kota terpopuler untuk dikunjungi di negara ini. 

Kota yang memiliki sejarah berdiri pada 17 Oktober 2001 ini dikenal dengan keinkeberagaman etnis dan budayanya, serta sebagai simbol kerukunan beragama.

Kota Singkawang terkenal akan keindahan dan keunikan budayanya.

12 Kolam Renang dan Waterpark Populer di Singkawang, Cocok untuk Liburan Keluarga

Singkawang pun dikenal dengan banyak sebutan mulai dari Kota Amoi, Kota Seribu Kelenteng, hingga Hongkong Van Borneo.

Menurut data dari sistem SIJANTAN Kota Singkawang, tercatat ada 658 jembatan yang tersebar di 98 ruas jalan di Kota Singkawang.

Contoh nama jembatan seperti Angkasa, Danau Serantangan, Sejati 3, dan lainnya.

Berikut beberapa jembatan penting dan populer di Kota Singkawang yang memiliki peran strategis dan nilai sejarah atau pariwisata:

1.Jembatan Telaga Cinta Mahajaya

Merupakan jembatan penghubung yang menghubungkan Kelurahan Melayu dengan Cagar Budaya Marga Tjhia.

Fungsinya memudahkan akses masyarakat dan wisatawan ke kawasan cagar budaya seperti Rumah Marga Tjhia dan Taman Burung.

Dibangun melalui program CSR oleh PT. Mahajaya Karya Mulia, dengan panjang 14,5 meter dan lebar 3 meter. 

Proses pembangunan berlangsung dari Februari hingga Juni 2022 dan diresmikan pada 31 Juli 2022

Tujuannya memperlancar akses wisata, mengurangi kemacetan, menyediakan ruang parkir tertata, serta meningkatkan perekonomian lokal.

Jembatan ini adalah trio infrastruktur yang diresmikan pada 15 Desember 2022.

Titian Cahaya Madani — di Kelurahan Sungai Garam Hilir.

Titian Cahaya Masyarakat — di Kelurahan Semelagi Kecil.

Titian Cahaya Mahligai — di Kelurahan Setapuk Besar.

2. Jembatan Agen (Baru & Lama)

Jembatan Agen Baru dibangun dengan dana APBD 2015 dan sempat dinamai “geretak jodoh”. Peresmian dilakukan pada akhir 2015, meskipun belum sepenuhnya difungsikan

karena masih direncanakan adanya pembangunan bundaran.

Jembatan Agen Lama terletak di Taman Burung dan menjadi salah satu bagian infrastruktur kota, sempat diperbarui tata lalu lintasnya saat Jembatan Agen Baru dibangun 

3. Jembatan Kecil di Taman Burung

Taman Burung di Jalan Merdeka memiliki jembatan kecil yang estetik, sering dijadikan spot foto dengan hiasan lampu warna-warni dan lorong bercahaya, menjadi bagian penting dalam penataan wisata kota. 

4. Jembatan Penghubung di Setapuk Besar

Tiga jembatan penghubung baru di Kelurahan Setapuk Besar menghubungkan RT 10, RT 12, dan RT 13 dengan jalan utama.

Panjangnya sekitar 11 m dan lebar 2 m.

Resmi digunakan pada November 2024 berkat dana pokir DPRD. 

5. Jembatan Tirtayasa

Sebuah jembatan kecil (sekitar 5–6 meter) di Singkawang Tengah yang menjadi akses utama menuju Bengkayang.

Namun, kondisi strukturalnya sempat rusak parah, melengkung, dan menyebabkan kecelakaan motor, sehingga pengguna lalu lintas dilewatkan jalur alternatif. 

6. Jembatan Roban (Roban Kok & Gang Masjid Dalam I)

Jalan Roban / Roban Kok: Jembatan model lama yang rusak akibat terbawa sampah dan ranting oleh derasnya aliran air.

Pemerintah sempat meninjau lokasi dan memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati.

Gang Masjid Dalam I (RT 36 RW 05): Jembatan penghubung beberapa keluarga roboh pada akhir 2023.

Selama masa perbaikan, warga diberi akses alternatif menggunakan perahu karet.

7. Jembatan Nek Aten

Terletak di jalan Semalar, Kelurahan Sanggau Kulor (Kecamatan Singkawang Timur). 

Diresmikan pada 7 Februari 2023, dengan pendanaan dari Yayasan Team Sosial Bakmie Loncat.

Selain itu, menurut sumber mediacenter.singkawangkota.go.id, laporan menyebut sekitar 44 jembatan telah dibangun di seluruh Kota Singkawang berkat kontribusi Yayasan Tim Bakmie Loncat.

Hal ini sangat membantu, mengingat pendanaan APBD cenderung terbatas.

8.Berbagai Jembatan Jalan Kota (berbagai ruas jalan)

Menurut data dari sistem SIJANTAN Kota Singkawang, tercatat ada 658 jembatan yang tersebar di 98 ruas jalan di Kota Singkawang.

Jembatan tersebut membentang di berbagai kecamatan seperti Singkawang Tengah, Selatan, Utara, Timur, dan Barat.

Beberapa contoh nama jembatan dan lokasinya:

Jl. Angkasa (Singkawang Tengah)

Jl. Danau Serentangan, Sejati 3 (Singkawang Selatan)

Cimandiri, Mesjid Raya (Singkawang Barat)

Gunung Kaba', H. Bakar (Singkawang Utara)

Semua ini adalah jembatan jalan kecil-kecil yang menghubungkan ruas-ruas jalan di kota

9. Jembatan Selfie di Taman Gunung Sari, Singkawang

Nah kalau jemnatan yang satu ini ini memang bukan untuk penyeberangan lama, melainkan sebagai spot foto Instagrammable yang menjadi favorit warga dan pengunjung sekitar .

Dibangun pada akhir 2018 dengan panjang sekitar 50 meter dan tinggi sekitar 10 meter, pengunjung dari atas bisa menikmati pemandangan sekitar Singkawang yang asri .

Taman ini terletak di kawasan hutan alami, menawarkan suasana sejuk, tenang, dan dikelilingi pepohonan buah seperti durian, duku, manggis, dan cempedak—sering terlihat buah jatuh langsung dari pohonnya saat musim panen .

Taman ini sendiri dilengkapi fasilitas lengkap seperti jogging track, rumah pohon, spot foto, kantin, toilet, tempat duduk, taman bermain, serta sepeda gantung sebagai wahana ekstrim tambahan yang mulai tersedia sejak akhir 2019.

Masuk ke Taman Gunung Sari gratis, kamu hanya perlu membayar biaya parkir: sekitar Rp 3.000 untuk motor (ada juga informasi sebelumnya Rp 2.000) dan sedikit lebih untuk mobil kumparan.

Taman buka setiap hari.

Untuk sepeda gantung—wahana yang sangat fotogenik itu biasanya hanya beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu, sementara taman umum buka hingga sekitar pukul 17.00 atau menjelang sore.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved