Khasanah Islam

Jam Berapa Waktu Terbaik Sholat Tahajud Malam Ini Lengkap Tata Cara dan Niat

Dalam pelaksanaannya, shalat Tahajud dilakukan di malam hari setelah bangun tidur.

Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
SALAT TAHAJUD - Berikut tata cara sholat sunnah Tahajud baik dikerjakan dan banyak keutamaanya. 
Ringkasan Berita:Shalat Tahajud dapat dilaksanakan sebagaimana shalat-shalat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam.
Ringkasan Berita:Waktu kedua untuk melakukan salat tahajud yaitu pada sepertiga malam kedua.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut jadwal jam terbaik sholat Tahajud malam lengkap bacaan doa. 

Bagi yang hendak melaksanakan sholat sunnah Tahajud dan masih awam, artikel ini bisa menjadi panduan bagi kalian. 

Sebelum itu pahami dulu apa itu Sholat Tahajud. 

Dikutip dari laman Kemenag, sholat Tahajud merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan.

Secara bahasa, Tahajud berarti berupaya melawan atau meninggalkan tidur, sedangkan menurut istilah fiqih adalah shalat sunnah malam hari yang dilakukan setelah tidur.

Baca juga: JAWABAN Agama PAI Kelas 1 SD Assesment Semester Ganjil, Ulangan Pilihan, Memasangkan dan Isian

Dalam pelaksanaannya, shalat Tahajud dilakukan di malam hari setelah bangun tidur.

Jumlah rakaatnya tidak dibatasi, namun setiap dua rakaat ditutup dengan salam. 

Ada sejumlah keutamaan bagi umat Islam yang melaksanakan shalat Tahajud. Di antaranya sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 79:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

"Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." 

Baca juga: DOA Setelah Shalat Tahajud Lengkap Arab, Latin, dan Artinya, Lengkap dengan Niat dan Tata Caranya

Berikut Tata Cara, Niat, dan Doa

Shalat Tahajud dapat dilaksanakan sebagaimana shalat-shalat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam.

Adapun lafal niat dan doanya adalah sebagaimana berikut:

Niat shalat Tahajud:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

“Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
 
Niat dalam hati bersamaan dengan takbîratul ihrâm, dan seterusnya sebagaimana pelaksanaan shalat pada umumnya sampai salam setelah dua rakaat.

Bacaan Doa
 
Kedua, Setelah salam atau selesai seluruh rangkaian shalat kemudian membaca doa yang dipanjatkan Rasulullah ﷺ  berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh. 

“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Baca juga: AMALKAN Bacaan Doa Mustajab Usai Mendirikan Shalat Tahajud Setiap Sepertiga Malam

Jam Terbaik Sholat Tahajud 

Sepertiga Malam Pertama

Salah satu jam terbaik untuk melaksanakan salat tahajud adalah pada sepertiga malam pertama. Waktu salat tahajud pertama dapat dilakukan pada waktu setelah salat isya.

Batas pada waktu pertama sekitar sampai pukul 22.00.

Seorang muslim yang ingin salat tahajud tiba bisa langsung melaksanakan salat tahajud setelah salat isya.

Harus tetap tidur terlebih dahulu sebelum salat tahajud.

Waktu kedua untuk melakukan salat tahajud yaitu pada sepertiga malam kedua.

Waktu ini sekitar pukul 22.00 sampai dini hari.

Tepatnya pada pukul 01.00.

Dibandingkan dengan waktu sepertiga malam pertama, waktu ini terbilang lebih utama.

Pasalnya, waktu sepertiga pada malam kedua ini dipercaya memiliki fadhilah dan banyak keistimewaannya tersendiri.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, terdapat penjelasan mengenai salah tahajud. Hadits tersebut berbunyi

“Barang siapa yang bangun (salat malam) dan membaca sepuluh ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang-orang yang lalai.

Barangsiapa yang bangun (salat malam dengan membaca seratus ayat maka ia akan dicatat sebagai orang-orang yang tunduk.

Dan, barangsiapa yang bangun (salat malam) dengan membaca seribu ayat maka dia akan dicatat sebagai muqanthirin (orang-orang yang mendapat pahala berlipat-lipat tak terhingga”.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!

 


.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved