Ragam Contoh

Mengapa Venus Lebih Panas dari Merkurius? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Berdasarkan data dari NASA, suhu di permukaan Venus dapat mencapai sekitar 900 derajat Fahrenheit atau sekitar 475 derajat Celsius.

Dok. Kompas.com
PLANET- Venus memiliki atmosfer yang sangat tebal dan padat, dengan komposisi sekitar 96,5% karbon dioksida (CO ). Gas ini dikenal sebagai gas rumah kaca yang sangat efisien dalam menjebak panas. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Dalam sistem Tata Surya kita, terdapat delapan planet utama yang mengorbit Matahari secara berurutan, dimulai dari yang paling dekat hingga yang paling jauh. 

Urutannya adalah sebagai berikut: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Jika hanya melihat jaraknya dari Matahari, kita mungkin akan berasumsi bahwa Merkurius, sebagai planet terdekat, memiliki suhu paling panas di antara semua planet. 

Namun faktanya, Venus-lah yang memiliki suhu permukaan tertinggi, bahkan mengalahkan Merkurius yang berada lebih dekat ke pusat Tata Surya.

Venus, Planet Terpanas di Tata Surya

Berdasarkan data dari NASA, suhu di permukaan Venus dapat mencapai sekitar 900 derajat Fahrenheit atau sekitar 475 derajat Celsius. Ini membuatnya menjadi planet dengan suhu permukaan tertinggi dibandingkan planet lain di Tata Surya, termasuk Merkurius.

Contoh Penulisan Latar Belakang Laporan Magang yang Baik dan Benar

Lalu, apa penyebab suhu ekstrem ini?

Efek Rumah Kaca Tak Terkendali: Kunci Utama Suhu Ekstrem Venus

Venus memiliki atmosfer yang sangat tebal dan padat, dengan komposisi sekitar 96,5 persen karbon dioksida (CO ). Gas ini dikenal sebagai gas rumah kaca yang sangat efisien dalam menjebak panas.

Berikut adalah proses yang menyebabkan suhu Venus sangat tinggi:

Sinar Matahari menembus atmosfer Venus dan mencapai permukaan planet.

Permukaan menyerap panas dan memantulkannya kembali dalam bentuk radiasi inframerah.

Namun, karena atmosfernya sangat padat oleh gas CO , panas tersebut tidak bisa keluar kembali ke luar angkasa.

Akibatnya, panas terus terperangkap di dalam atmosfer, menciptakan efek rumah kaca ekstrem yang menyebabkan suhu naik terus menerus.

Fenomena ini disebut oleh ilmuwan sebagai "runaway greenhouse effect" atau efek rumah kaca tak terkendali.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved